Jokowi Singgung Elektabilitas Dinilai Jadi Sinyal Kuat Dukung Puan, Sindir Ganjar?

"Jangan lupa juga mungkin Jokowi memberikan kode sinyal bahwa Mas Ganjar jangan terlalu kepedean."

Eleonora PEW
Sabtu, 27 Agustus 2022 | 19:06 WIB
Jokowi Singgung Elektabilitas Dinilai Jadi Sinyal Kuat Dukung Puan, Sindir Ganjar?
Tangkapkan layar Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan pengurus Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Se-Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Selasa (23/8/2022). [Dok.Antara]

SuaraJogja.id - Pernyataan Jokowi bahwa menjadi capres tidak cuma bermodalkan elektabilitas dinilai sebagai sinyal kuat yang bisa mengandung tafsiran dukungan kepada Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai capres dari PDI Perjuangan pada 2024. Analisis tersebut disampaikan pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago.

Pangi Syarwi Chaniago di Jakarta, Sabtu, menyebutkan ada beberapa alasan yang bisa menguatkan bahwa pernyataan Jokowi itu sebagai sinyal kuat memberikan dukungan kepada Puan.

Pertama, kata dari Direktur Eksekutif Voxpol Center Reseach & Consulting ini, PDI Perjuangan sudah memberikan kode keras bahwa elektabilitas yang moncer atau tinggi tidak menjadi preferensi menentukan soal dukungan capres karena mungkin PDI Perjuangan menyadari bahwa kebutuhan Indonesia tidak bisa hanya semata indikator elektabilitas.

Kedua, apakah nanti PDI Perjuangan konsisten atau ditaklukkan oleh kehendak dan realitas politik, di ujung bakal usung yang mungkin elektabilitasnya tinggi yang bakal menang? Atau tetap konsisten mendukung capres yang mengakar di parpol, yang ideologis dan punya narasi kebangsaan untuk menjawab tantangan ke depannya

Baca Juga:Viral Anak Muda Bersihkan Sampah di Sungai Ini Tuai Komentar Ganjar: Yuk, Jadikan Tren!

Ketiga, lanjut dia, apakah itu ditujukan kepada Ganjar atau Puan, bisa menangkap pesan dan sinyal itu bahwa elektabilitas Puan tidak semoncer Ganjar.

"Jangan lupa juga mungkin Jokowi memberikan kode sinyal bahwa Mas Ganjar jangan terlalu kepedean, terlalu confidence tinggi sebab PDI Perjuangan belum tentu mengusung capres yang elektabilitasnya moncer," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengingatkan sukarelawan Bravo 5 untuk tidak buru-buru mendukung calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.

Jokowi mengatakan bahwa prasyarat untuk menjadi capres tidak cukup bermodalkan elektabilitas, tetapi harus mendapat dukungan partai politik (parpol) atau gabungan parpol. Mereka yang saat ini memiliki elektabilitas tinggi sekalipun, belum tentu mendapatkan dukungan parpol.

"Belum tentu yang elektabilitasnya tinggi itu diajukan oleh partai atau gabungan partai. Kalau mereka enggak mau, gimana?" ujar Jokowi kepada peserta Rapimnas Sukarelawan Bravo 5 di Ancol, Jakarta Utara, Jumat (26/8).

Baca Juga:Puan Sebut Akan Ada Presiden Perempuan Lagi, PAN: Tak Ada Penyebutan Gender Dalam Konstitusi

Jokowi menegaskan bahwa regulasi memang mengatur yang dapat mengajukan capres adalah parpol atau gabungan parpol.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak