Pandemi Dipresikdi Berakhir Paling Lambat Pertengahan 2023, Ini Indikatornya Menurut Epidemiolog

"Saya prediksi, kalau semua indikator terpenuhi, setidaknya bisa akhir tahun ini..."

Eleonora PEW
Selasa, 20 September 2022 | 16:15 WIB
Pandemi Dipresikdi Berakhir Paling Lambat Pertengahan 2023, Ini Indikatornya Menurut Epidemiolog
Ilustrasi pandemi Covid-19 (Pexels)

SuaraJogja.id - Status pandemi COVID-19 di dunia diprediksi berakhir paling lambat pada pertengahan 2023 oleh epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman.

"Saya prediksi, kalau semua indikator terpenuhi, setidaknya bisa akhir tahun ini, atau awal tahun depan, atau bahkan paling lambat pertengahan tahun depan itu sudah bisa dicabut status Public Health Emergency International Concern (PHEIC). Itu artinya secara tidak langsung, mengakhiri pandemi," kata Dicky Budiman yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, indikator yang dimaksud di antaranya angka kematian yang rendah, angka kasus orang dirawat di rumah sakit yang rendah, serta angka konfirmasi positif yang rendah.

Menurut Dicky hal itu bisa dicapai melalui intervensi kesehatan masyarakat dengan protokol kesehatan menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan (3M) serta tracing, testing, dan treatment (3T).

Baca Juga:Besok, Ribuan Buruh Kepung Kantor Gubernur dan DPRD Jabar, Ini Empat Tuntutannya

Selain itu, vaksinasi COVID-19 menjadi bagian terpenting dalam upaya menekan laju kasus agar mata rantai penularan pada penduduk rentan seperti lansia maupun mereka yang berkomorbid bisa diputus.

"Ini yang disebut bisa menjadi dasar bahwa endemi sudah on the track, bahwa akhir dari pandemi sudah kelihatan," katanya.

Dilansir laporan analisis Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI per 17 September 2022 diinformasikan terjadi penurunan laju kasus COVID-19 dalam dua pekan terakhir.

Tren kasus konfirmasi pada dua pekan terakhir mengalami penurunan dari 3.815 menjadi 2.367 kasus. Kasus aktif menurun dari 44.568 menjadi 30.525 kasus.

Dalam periode yang sama angka kematian mengalami penurunan dari 2,48 menjadi 2,47 persen. Jumlah pasien dirawat menurun dari 3.898
menjadi 3.341 orang.

Baca Juga:Jokowi Tak Ingin Tergesa-Gesa Nyatakan Pandemi Sudah Selesai

Pun pada tren keterisian rumah sakit pada dua pekan terakhir turun dari 6,10 persen menjadi 5,34 persen dengan jumlah spesimen yang diperiksa menurun dari 79.083 menjadi 63.827 sampel.

Tren positivity rate dalam kurun waktu yang sama mengalami penurunan dari 10,28 persen menjadi 8,00 persen. Rasio kontak erat meningkat dari 7,5 menjadi 8,0 persen dari yang seharusnya di atas 15 persen.

Persentase cakupan vaksinasi COVID-19 primer dosis 1 sebesar 86,93 persen, persentase cakupan vaksinasi COVID-19 primer dosis 2 sebesar 72,70 persen, dan persentase cakupan vaksinasi booster 1 sebesar 26,59 persen dari total target sasaran 234,66 juta jiwa.

"Artinya, daya upaya yang dilakukan berbagai negara, termasuk Indonesia itu sudah benar, dan makanya ini adalah momentum untuk terus dipercepat, jangan sampai kita keduluan oleh mutasi virus ini," ujarnya.

Secara terpisah, Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono mengatakan posisi Indonesia pada akhir 2022 sangat tepat untuk mulai mengakhiri pandemi.

"Lakukan secara bertahap dengan menghapus pembatasan kegiatan masyarakat dan tetap mengejar cakupan vaksinasi," ujarnya.

Ia mengatakan September 2022 menjadi waktu transisi bagi Indonesia ke pemulihan sosial ekonomi dengan memperhatikan kelompok yang paling terdampak.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan endemi di depan mata berdasarkan indikator perkembangan kasus COVID-19 terkini di berbagai belahan dunia. [ANTARA]

Berita Terkait

Adapun tema Harkitnas ke-115 yang telah ditetapkan pemerintah, yakni 'Semangat untuk Bangkit' yang diartikan sebagai pemantik untuk mengobarkan semangat bangsa.

news | 17:21 WIB

Menariknya, menyambut kabar pencabutan penggunaan masker, tak sedikit warga Jepang yang mengambil 'kursus tersenyum' untuk belajar bagaimana tersenyum dengan benar lagi.

lifestyle | 07:30 WIB

Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin mengatakan, saat ini pemerintah terus menggenjot cakupan imunisasi di seluruh pelosok Indonesia. Cakupan imunisasi rutin lengkap nasional perlahan kembali meningkat pasca pandemi Covid-19. Kini sekitar 94,9% anak-anak Indonesia telah diimunisasi.

purwasuka | 08:22 WIB

Gobel mengungkapkan, dalam pertemuan itu ketiga negara berdiskusi tentang banyak hal dan satu isu yang menjadi pusat perbincangan adalah soal pertanian.

dpr | 14:15 WIB

Pusat perbelanjaan tersebut kini sepi dari pengunjung dan pedagang.

foto | 14:34 WIB

News

Terkini

Kasus penyakit LSD masih pada tahap pengobatan dan vaksinainasi.

News | 14:40 WIB

Disampaikan Archye, tersangka S merupakan residivis untuk perkara skimming di wilayah Polres Sukoharjo.

News | 21:10 WIB

Para tersangka merupakan kelompok spesial ganjal ATM.

News | 19:20 WIB

Disampaikan Suwondo, sidang etik akan segera dilaksanakan tak lama setelah sidang pidana digelar.

News | 18:30 WIB

Tri menyebut bahwa Jokowi sempat menyebut Wiji Thukul dan keluarganya sebagai teman-teman baiknya.

News | 17:35 WIB

Pengurus Majelis Luhur Tamansiswa Hariyanto menyambut positif kegiatan ini.

News | 16:25 WIB

Djournal Coffee dan The People's Cafe menjadi salah satu opsi yang sayang untuk dilewatkan di Pakuwon Mall Jogja.

Lifestyle | 12:58 WIB

Menurut Sri Sultan HB X, badan siber dan sandi negara memegang memiliki peranan yang sangat strategis di kehidupan masyarakat.

News | 22:22 WIB

resto Bilik Kayu Heritage milik Rafael Alun sudah tidak terlihat menerima tamu lagi. Gerbang depan resto itu pun sudah ditutup rapat.

News | 18:56 WIB

Donasi tersebut dikumpulkan dari hasil penjualan paket buka puasa tahun 2023 Swiss-belboutique Yogyakarta.

Lifestyle | 18:46 WIB

Melihat kebakaran itu, saksi langsung lari ke depan rumah untuk meminta pertolongan kepada warga yang berada di sekitar lokasi.

News | 17:51 WIB

Hingga Maret 2023, BMRI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp232 triliun.

News | 17:45 WIB

Disampaikan Singgih, berbagai destinasi wisata dan seni budaya harus terus dikembangkan.

News | 17:40 WIB

Dinkes Sleman mencanangkan mencanangkan inovasi program Sleman Sigap Kendali dan Atasi Tuberkulosis (SIKAT TB).

News | 15:05 WIB

SIKAT TB sendiri adalah layanan komprehensif multisektor untuk menjamin akses pelayanan standar pemeriksaan terduga TB lebih efektif

News | 13:15 WIB
Tampilkan lebih banyak