"Dan selama saya jadi supporter arema, saya dikenalkan arema oleh orang tua saya saat tahun 2007 hingga saat ini," tulisnya.
"Hari ini 1 Oktober 2022 adalah titik terendah saya menjadi seorang supporter. Saya masih belum percaya menyaksikan saudara saya dengan kondisi seperti ini," ujarnya.
"Tanpa mengurangi rasa respect saya kepada keluarga korban, Disini saya mencoba menjelaskan kronologi yang saya alami secara pribadi," ungkapnya.
"Saya sangat terpukul dengan adanya insiden ini dan semoga kejadian ini adalah yang terakhir di semua cabang olahraga dan hiburan, khususnya di sepak bola," tulisnya.
Baca Juga:Tragedi Kanjuruhan Viral Sampai China, Video Ricuh Disebar Media Lokal
Hingga kini korban yang dilaporkan meninggal dunia atas kericuhan itu bertambah yang semula 127 korban, saat ini mencapai 182 orang.
Kontributor : Ismoyo Sedjati