Fauzi dan ayahnya dimakamkan di TPU Dusun Sumberejo Kalurahan Ngawu Kapanewon Playen.
8. Atap sekolah dinilai ringkih
Belum ada kepastian penyebab atap tersebut ambruk. Namun beberapa warga termasuk Jumiran sempat menegur pihak sekolah terhadap konstruksi bangunan yang digunakan.
Mengingat tembok dibuat lebih kokoh, namun konstruksi atap yang digunakan terlalu ringkih menggunakan baja ringan dengan genteng press.
"Sebenanrya bangunan sendiri sudah berdiri sejak lima tahun lalu. Tapi kalau baja ringan sebagai penopang atap ya tidak kokoh. Kemudian kalau baja ringan harusnya pakai genteng khusus bukan genteng press. Apalagi pemasangannya kayaknya tidak standar. Karena pemasangannya tidak rapat, baja ringannya 1x1 meter, dikasih genteng, tapi genteng press tidak kuat," kata Jumiran.
9. Anak-anak alami trauma
Peristiwa tersebut menjadi ketakutan hingga munculnya trauma terhadap 11 anak korban. Kaposek Playen, AKP Hajar Wahyudi mengatakan banyak anak yang mengalami luka lecet, takut hingga trauma.
Selain itu, wali murid bernama Widodo membenarkan dua anaknya mengalami trauma. Bukan tanpa alasan, sebab anaknya berada tepat di sebelah Fauzi Ajitama yang dilaporkan meninggal setelah melewati masa kritis di RSUD Wonosari.
10. Polisi lakukan penyelidikan
Baca Juga:Jembatan Ambruk Nyaris Renggut Nyawa Korban di Sleman, Begini Respon Pemkab
Insiden maut itu menjadi perhatian polisi untuk menggelar penyelidikan mendalam. Bahkan beberapa kepingan runtuhan diambil untuk dibawa ke Polres Gunungkidul.