Korban Peluru Nyasar Selesai Operasi di RSUP Dr Sardjito, Ini Kata Dokter Soal Benda Asing yang Bersarang di Kepalanya

korban peluru nyasar masih dalam perawatan di RSUP Dr Sardjito

Galih Priatmojo
Rabu, 21 Desember 2022 | 23:01 WIB
Korban Peluru Nyasar Selesai Operasi di RSUP Dr Sardjito, Ini Kata Dokter Soal Benda Asing yang Bersarang di Kepalanya
dr. Adiguno Suryo Wicaksono menjelaskan, dirinya menjadi salah satu tim dokter RSUP Dr.Sardjito yang ikut menangani pasien JM (4), Rabu (21/12/2022). (kontributor/uli febriarni)

SuaraJogja.id - Bocah berinisial JM (4) yang jadi korban peluru nyasar di Ngaglik hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif di RSUP Dr Sardjito

Dokter bedah RSUP Dr Sardjito dr. Adiguno Suryo Wicaksono menjelaskan, dirinya menjadi salah satu tim dokter RSUP Dr.Sardjito yang ikut menangani pasien tersebut. 

Menurutnya, kondisi pasien JM sampai hari ini stabil dan bisa berkomunikasi. Namun, yang bersangkutan masih dalam perawatan dengan pengawasan di ruang intensif.

Ia menyebutkan, sebelum mendapat perawatan di ruang intensif, pasien ciliknya itu menjalani proses operasi mengeluarkan benda asing dari dalam kepala, selama lebih kurang enam jam.

Baca Juga:Soroti Penanganan Kasus Peluru Nyasar di Sleman, JPW Minta Transparansi Kepolisian

"Saya mengeluarkan hanya yang penting, benda asing, seperti itu. Terus kami serahkan kepada forensik medis kami, nanti akan diserahkan pada orang yang memerlukan barang tersebut," ujarnya, di rumah sakit, Rabu (21/12/2022).

"Bentuk saya kurang memahami, saya hanya mengambil saja, saya serahkan. Saya tidak terlalu memperhatikan sekali bentuk atau jenisnya apa," tuturnya, kepada wartawan.

Adiguno menambahkan, jumlah benda asing yang ia keluarkan hanya satu. Dan kala ditanya apakah benda asing itu berbahan logam, Adiguno tak dapat memastikannya. 

"Saya kurang mengamati secara detail hal tersebut, yang jelas kami serahkan langsung," ucapnya. 

Sementara untuk ukuran benda asing yang ia keluarkan dan sudah diserahkan kepada tim forensik medis itu, Adiguno juga mengungkap ketidaktahuannya. Termasuk warna benda asing tersebut.

Baca Juga:Bocah di Ngaglik Diduga Jadi Korban Peluru Nyasar Saat Polisi Bubarkan Perusuh, Ini Penjelasan Kapolresta Sleman

Akibat masuknya benda asing tersebut, terjadi luka di kepala bagian belakang pasien. Dan nampak ada benda asing yang berlokasi di dekat otak kecil.

"[Benda asing] masuk kurang lebih sekitar 8 cm. Seperti itu," urainya.

Ditanya bahaya tidaknya bila benda asing tersebut bersarang di kepala pasien, Adiguno menyatakan kondisi ini sebagai sesuatu yang relatif.

"Kalau membahayakan, relatif ya. Saya tidak bisa memastikan itu pasti berbahaya atau tidak. Tapi yang namanya benda asing, semua benda asing yang masuk ke tubuh itu selalu berbahaya," tuturnya.

"Tidak hanya di otak, tapi di manapun saja namanya benda asing masuk selalu berbahaya," terangnya.

Adiguno menambahkan, ketika pasien datang ke rumah sakit kondisinya saat itu kesakitan dan cukup sadar.

Pasien JM datang ke RS pada Minggu, sekitar pukul 17.00 WIB. Pihak medis langsung memeriksa dan menyiapkan  alat-alat untuk mendukung proses tindakan (operasi). Kemudian bekerja di meja operasi mulai pagi hari, keesokan harinya (Senin, 19/12/2022).

Kini, Adiguno dan timnya masih belum bisa memastikan, berapa lama jangka waktu perawatan yang dibutuhkan untuk pasien JM.

Ia menegaskan, pasien juga akan diawasi kondisinya hari ke hari.

Ditanya soal ada tidaknya penurunan fungsi organ tubuh pasien yang terdampak benda asing dan proses operasi, Adiguno menyatakan masih akan terus mengawasi.

"Sementara ini masih baik," ujarnya.

Demikian pula tak terkecuali pada kondisi syaraf JM.

"Masih kami ikuti perkembangannya," pungkasnya.

Kontributor : Uli Febriarni

Berita Terkait

Menurut Archye, korban baru saja selesai menjalani operasi di kepala bagian belakang.

jogja | 22:06 WIB

Seorang bocah perempuan berusia 7 tahun di Mustikajaya, Kota Bekasi jadi korban peluru nyasar komplotan pencuri.

bekaci | 21:00 WIB

Saat itu Bagus menghindari aksi tawuran geng motor.

lampung | 15:47 WIB

KSB Tata Usaha Usaha Taman Nasional Gunung Merapi Yogyakarta, Ahmadi menjelaskan, satwa liar merespon kejadian alam, secara pengalaman bisa jadi ada kaitannya.

jogja | 22:45 WIB

Seorang pelajar MTS di Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) tewas tertembak peluru nyasar saat sedang bermain di lapangan.

sumsel | 13:24 WIB

News

Terkini

Kasus penyakit LSD masih pada tahap pengobatan dan vaksinainasi.

News | 14:40 WIB

Disampaikan Archye, tersangka S merupakan residivis untuk perkara skimming di wilayah Polres Sukoharjo.

News | 21:10 WIB

Para tersangka merupakan kelompok spesial ganjal ATM.

News | 19:20 WIB

Disampaikan Suwondo, sidang etik akan segera dilaksanakan tak lama setelah sidang pidana digelar.

News | 18:30 WIB

Tri menyebut bahwa Jokowi sempat menyebut Wiji Thukul dan keluarganya sebagai teman-teman baiknya.

News | 17:35 WIB

Pengurus Majelis Luhur Tamansiswa Hariyanto menyambut positif kegiatan ini.

News | 16:25 WIB

Djournal Coffee dan The People's Cafe menjadi salah satu opsi yang sayang untuk dilewatkan di Pakuwon Mall Jogja.

Lifestyle | 12:58 WIB

Menurut Sri Sultan HB X, badan siber dan sandi negara memegang memiliki peranan yang sangat strategis di kehidupan masyarakat.

News | 22:22 WIB

resto Bilik Kayu Heritage milik Rafael Alun sudah tidak terlihat menerima tamu lagi. Gerbang depan resto itu pun sudah ditutup rapat.

News | 18:56 WIB

Donasi tersebut dikumpulkan dari hasil penjualan paket buka puasa tahun 2023 Swiss-belboutique Yogyakarta.

Lifestyle | 18:46 WIB

Melihat kebakaran itu, saksi langsung lari ke depan rumah untuk meminta pertolongan kepada warga yang berada di sekitar lokasi.

News | 17:51 WIB

Hingga Maret 2023, BMRI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp232 triliun.

News | 17:45 WIB

Disampaikan Singgih, berbagai destinasi wisata dan seni budaya harus terus dikembangkan.

News | 17:40 WIB

Dinkes Sleman mencanangkan mencanangkan inovasi program Sleman Sigap Kendali dan Atasi Tuberkulosis (SIKAT TB).

News | 15:05 WIB

SIKAT TB sendiri adalah layanan komprehensif multisektor untuk menjamin akses pelayanan standar pemeriksaan terduga TB lebih efektif

News | 13:15 WIB
Tampilkan lebih banyak