Kapolresta Sleman Sampaikan Hasil Uji Balistik Terkait Kasus Peluru Nyasar di Ngaglik: Proyektil Identik

sebelumnya bocah di ngaglik jadi korban peluru nyasar saat polisi memberi tembakan peringatan pada seorang yang berbuat onar

Galih Priatmojo
Kamis, 29 Desember 2022 | 15:49 WIB
Kapolresta Sleman Sampaikan Hasil Uji Balistik Terkait Kasus Peluru Nyasar di Ngaglik: Proyektil Identik
Kapolresta Sleman AKBP Imam Rifai, ditemui di Mapolresta Sleman, Kamis (29/12/2022). (kontributor/uli febriarni)

SuaraJogja.id - Kapolresta Sleman AKBP Imam Rifai menyampaikan hasil uji balistik, yang dilakukan sebagai upaya pendalaman pemeriksaan dugaan peluru nyasar di Kapanewon Ngaglik.


Imam mengungkap, dari hasil uji balistik yang dilakukan, ditemukan adanya ke-ke-identik-an antara senjata yang digunakan oleh anggota kepolisian dengan proyektil yang ditemukan di tubuh korban.


"[Identik berapa persen?] Itu ahli ya yang menentukan persentasenya," ungkapnya, di Mapolresta Sleman, Kamis (29/12/2022). 


Pihaknya juga memastikan bahwa di saat kejadian peristiwa berlangsung, hanya ada satu anggota yang melepaskan tembakan peringatan.

Baca Juga:Korban Peluru Nyasar Selesai Operasi di RSUP Dr Sardjito, Ini Kata Dokter Soal Benda Asing yang Bersarang di Kepalanya


"Tepatnya, hanya satu orang yang melepaskan tembakan peringatan," ujarnya. 


Sebagai bentuk penanganan, anggota kepolisian yang bersangkutan kini sudah dimutasi dari Polsek Ngaglik ke Polresta Sleman, dengan tujuan agar anggota tersebut dapat fokus dengan proses yang sedang dijalani. 


"Anggota ini mendatangi dua TKP tersebut, di Panggungsari dan [Warung] Pesisir,  kemudian mengevaluasi karena waktu pelaporan berbeda. Yang pertama jam 12.00 WIB di Panggungsari, mendatangi dan sekitar jam 18.00 WIB. Di Warung Pesisir mendatangi, kejadiannya waktunya mirip di jam 12.00 WIB," terangnya. 


Kemudian, anggota yang bersangkutan itu menyampaikan kepada pimpinannya dan secara pribadi kemudian menyerahkan senjatanya. 


"Karena senjata yang digunakan oleh yang bersangkutan tersebut, yang kemudian melukai korban," lanjut Imam. 

Baca Juga:Kronologi Tembakan Peringatan Polisi Berujung Peluru Nyasar di Kepala Bocah di Ngaglik versi Warga, Gegara Pemuda Mabuk


Imam tak menampik bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi penggunakan senjata api kepada jajaran anggota. 


Terlebih, secara prosedural, setiap anggota yang mengajukan penggunaan senjata api harus melalui proses. Baik itu tes psikologi maupun kemampuan.


Penilaian dilakukan oleh psikolog dan atasan langsung, terkait pernah tidaknya anggota tersebut melakukan pelanggaran dan sebagainya. 


Anggota kepolisian yang melepaskan tembakan peringatan saat kejadian, sudah memiliki kewenangan untuk memegang senjata, imbuh dia. 


"Tentunya, anggota yang kami berikan atau pegang senjata tentunya sudah layak. Dan itu sudah kami lengkapi secara administrasi maupun kemampuan anggota yang bersangkutan," sebut dia. 


"Anggota memenuhi syarat," ucapnya. 

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak