Dirinya sebenarnya mengaku dilema ketika hendak melaporkan peristiwa tersebut sebagai kejahatan jalanan dan meminta untuk dibuat laporan kecelakaan agar bisa tercover Jasa Raharja. Dia akhirnya memutuskan untuk melaporkan kejahatan yang menimpa istrinya karena khawatir disalahkan oleh polisi.
"Kalau saya laporkan kriminal maka bukan kecelakaan. Kalau saya laporan kecelakaan takut disalahkan oleh pak polisi,"kata dia.
Kini, lelaki tersebut harus meninggalkan istrinya untuk bekerja di Jalan Magelang Sleman. Dengan bekerja maka harapannya nanti bisa menambah dana untuk biaya operasi sembari menunggu ada sanak saudaranya yang memberinya pinjaman.
Slamet menceritakan, Sabtu dinihari lalu sekira pukul 03.30 WIB istrinya berangkat dari rumah menuju ke pasar Piyungan sembari membawa dagangan daun salam. Setiap hari, istrinya selalu berangkat seorang diri mengendarai sebuah sepeda motor menyusuri jalan Jogja-Wonosari
Baca Juga:Dua Kelompok Remaja di Gunungkidul Terlibat Bentrok, Sejumlah Pelaku Jadi Bulan-bulanan Warga
Sesampai di Dusun Tambalan Kalurahan Srimartani Kapanewon Piyungan Bantul, tepatnya di area Bokong Semar ada kendaraan roda empat yang berjalan searah di depannya. Perempuan inipun menjaga jarak karena kondisi tikungan tajam dan menurun.
"Nah tiba-riba dari arah berlawanan muncul dua pengendara berboncengan sepeda motor BeAt warna Putih memepet istri saya. Yang belakang langsung menghantam istri saya tepat di muka,"tutur dia.
Istrinya kaget dan beruntung masih bisa mengendalikan sepeda motornya hingga memutuskan untuk berhenti. Istrinya langsung berteriak meminta tolong hingga membuat seorang warga di sekitar lokasi kejadian keluar dari toko dekat tempat kejadian perkara.
Ketika mendapat pertolongan warga tersebut, Sumirah melihat dua orang pelaku putar arah menuju ke tempat mereka dengan kecepatan tinggi. Dua orang pelaku langsung tancap gas ke arah Yogyakarta.
"Istri saya dibawa ke Puskesmas Patuk dan kemudian saya dihubungi. Karena tidak lengkap alatnya di Patuk, saya pinjam mobil untuk membawa istri saya ke RSUD Prambanan. Dan Opname di sana 3 hari,"kata dia.
Baca Juga:Pantai Gesang Jadi Pangkalan Pendaratan Ikan, Dispar Gunungkidul Koordinasi Pemda DIY
Kapolsek Piyungan Kompol Soegihartono membenarkan adanya peristiwa tersebut. Pihaknya masih terus melakukan penyelidikan guna mencari siapa pelaku penganiayaan tersebut. Soegihartono menyebut peristiwa tersebut penganiayaan karena tidak ada barang yang diambil.