Pengakuan DP, Otak Percobaan Pembunuhan Berencana di Sleman: Korban Sudah Dua Kali Diracun Tidak Meninggal

otak pembunuhan berencana sempat memberikan minuman berisi racun tikus ke korban

Galih Priatmojo
Kamis, 02 Februari 2023 | 17:16 WIB
Pengakuan DP, Otak Percobaan Pembunuhan Berencana di Sleman: Korban Sudah Dua Kali Diracun Tidak Meninggal
Para pelaku pembunuhan berencana saat dihadirkan di Mapolres Sleman, Kamis (2/2/2023). [kontributor/uli febriarni]

SuaraJogja.id - Tersangka DP (18), otak pembunuhan berencana atas S (50), warga Kapanewon Seyegan, Kabupaten Sleman, membuat pengakuan mengejutkan. Satu hari sebelum rencana pembunuhan dilancarkan, ia ternyata telah dua kali meracuni korban.


DP mengaku, sebelum membunuh korbannya bersama tiga rekannya, ia berusaha meracuni S dengan memberikan racun tikus pada kopi yang akan diminum oleh korban. 


"Hari Jumat (27/1/2023) diracunnya, jam 09.00 WIB pagi, itu yang kedua. Yang pertama malam Kamis-nya," sebut DP, di hadapan wartawan, Kamis (2/2/2023).


DP menyatakan, meski sudah ia racuni dan kopi tersebut diminum oleh korban, korban tidak meninggal dunia. 

Baca Juga:Polisi Sebut Pesan Berantai Penculikan Anak Sebagai Hoaks, Polresta Sleman: Masyarakat Tak Perlu Resah


Kala ditanya soal penggandaan uang yang memicu pembunuhan itu, DP menyebut kalau S dikenal sebagai orang sakti oleh beberapa orang sekitar. Meski belum mengetahui pasti 'kesaktian' S dalam menggandakan uang, DP tertarik untuk menggandakan uang sebanyak Rp50 juta miliknya, agar menjadi Rp5 miliar. 


"[Asal uang itu] Rp25 juta pinjaman, sisanya dari jual kambing dan kandang," tutur DP menyebut sumber uang Rp50 juta miliknya. 


Dalam prosesnya, korban S juga menyediakan uang sebanyak Rp50 juta dan menjadikannya satu wadah bersama uang milik DP. Lalu uang itu dibawa ke kamar S dan S menjalani ritual wirid setiap harinya.


"Dia lalu wirid tiap hari. Dia bilang 'Kowe modal seket aku seket, dibuntel dadekke siji, tak lebokke kamar. Kowe nyepakke bagor' (Kamu modal 50 aku 50, dibuntal dijadikan satu, aku masukkan ke dalam kamar. Kamu menyediakan karung')," cerita DP.


Awalnya, S menjanjikan uang itu dapat tergandakan menjadi Rp5 miliar hanya dalam sepekan. Namun setelah ditunggu sampai empat bulan lamanya, uang itu tak kunjung terealisasi ke tangan DP.

Baca Juga:Dear Seto Nurdianto, Luis Milla Ungkap Kelemahan Persib Bandung saat Hadapi PSIS, Evaluasi Jelang Hadapi PSS Sleman


"Saya tidak tahu [Rp50 juta] ke mana, setiap saya mau ambil, [dia] minta mundur terus," ucapnya. 


KBO Satreskim Polresta Sleman Iptu Safiudin mengungkap, karena janji menggandakan uang itu tak segera terealisasi, DP sakit hati. Ia lalu mencoba meracuni korban.


"Ada yang lucu di sini. Jadi waktu S itu diracun, DP ini menelepon korban untuk memastikan tindakannya. Telepon itu tidak diangkat korban, pelaku mengira korban sudah meninggal, tetapi korban malah telepon DP balik," jelas dia. 


"Karena beberapa kali diracun tidak berhasil, DP minta tolong kepada tersangka lainnya, membuat pembunuhan seolah-olah kecelakaan, korban klitih," imbuh Safiudin. 


Lewat penyelidikan yang mendalam, keempat pelaku ditangkap pada hari yang sama, Sabtu. Selain DP, tiga tersangka lain masing-masing berinisial M (42) warga Kapanewon Ngaglik, SB (29) warga Kapanewon Ngaglik dan UR (46) warga Kemantren Tegalrejo Kota Jogja. 


Para tersangka dikenakan pasal berlapis. Yakni pasal 340 juncto pasal 53 KUH Pidana dengan ancaman pidana mati atau seumur hidup atau 20 tahun. Pasal 170 ayat 2 ke-2 KUH Pidana dengan ancaman 9 tahun dan atau pasal 351 ayat 2 KUH Pidana dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara," terangnya.

Kontributor : Uli Febriarni

Berita Terkait

Waka Polsek Katibung, Polres Lampung Selatan, Iptu Ilham Masjinda Surya, meninggal dunia

lampung | 08:28 WIB

Nakata pun diminta menggantikan ibunya untuk berangkat haji.

surakarta | 19:18 WIB

Cek fakta sebelum bertemu Inara Rusli, Virgoun Tambunan ternyata pernah hampir meninggal dunia akibat sakit parah yaitu gagal ginjal. Hal ini diungkap oleh kakak Virgoun, Febby Carol karena keluarganya sudah keluar banyak duit. Sepertinya gagal ginjal dialami saat Virgoun ada di masa kelamnya.

pekanbaru | 17:26 WIB

Beredar kabar Krisdayanti meninggal dunia, benarkah?

entertainment | 16:21 WIB

Ini seperti dikonfirmasi pelatih baru PSS, Marian Mihail.

bola | 15:55 WIB

News

Terkini

Donasi tersebut dikumpulkan dari hasil penjualan paket buka puasa tahun 2023 Swiss-belboutique Yogyakarta.

Lifestyle | 18:46 WIB

Dinkes Sleman mencanangkan mencanangkan inovasi program Sleman Sigap Kendali dan Atasi Tuberkulosis (SIKAT TB).

News | 15:05 WIB

SIKAT TB sendiri adalah layanan komprehensif multisektor untuk menjamin akses pelayanan standar pemeriksaan terduga TB lebih efektif

News | 13:15 WIB

SIKAT TB (Sleman Sigap Kendali dan Atasi Tuberkulosis) sendiri merupakan inovasi yang dikeluarkan oleh Dinkes Sleman.

News | 13:06 WIB

Goresan tinta beraneka warna menghadirkan sisi wajah Malioboro yang seolah tak lekang oleh zaman melalui perangko yang diluncurkan.

News | 12:57 WIB

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,8.

News | 10:45 WIB

Putri Ariani yang dapat golden buzz dari Simon Cowell ternyata siswa Jogja

News | 19:34 WIB

Hal itu guna menghindari dehidrasi yang berpotensi dialami oleh para jemaah haji.

News | 18:45 WIB

jemaah juga perlu mengetahui hak dan kewajiban mereka.

News | 18:30 WIB

tersangka kasus mafia tanah kas desa akan segera disidangkan

News | 18:11 WIB

pertemuan tersebut yang merupakan rangkaian Qatar-Indonesia Year of Culture 2023

News | 18:04 WIB

warga di Dusun Sempu mendapat bantuan peralon untuk memperbaiki saluran irigasi yang terdampak longsor

News | 17:15 WIB

Sejarah kursi itu bukan hanya dimiliki oleh Ki Hadjar Dewantara, tetapi juga pernah menjadi saksi bisu kehadiran tokoh besar

News | 16:54 WIB

Disampaikan Tahrir, dari jumlah yang berangkat tersebut hampir 30 persen atau 100an orang merupakan jemaah lanjut usia (lansia).

News | 15:03 WIB
Tampilkan lebih banyak