Pembangunan Pelabuhan Kawasan Selatan Jogja Jalan Ditempat, Pemda DIY Belajar ke Samudera Belawan

Pemda DIY belajar pengembangan pelabuhan perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan, Medan.

Galih Priatmojo
Rabu, 15 Februari 2023 | 20:33 WIB
Pembangunan Pelabuhan Kawasan Selatan Jogja Jalan Ditempat, Pemda DIY Belajar ke Samudera Belawan
Rombongan Pemda DIY melihat Pelabuhan Samudera Belawan, Rabu (15/02/2023). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Seiring tingginya angka kemiskinan di kawasan selatan, Pemda DIY saat ini fokus dalam pengembangan tiga kabupaten seperti Bantul, Gunung Kidul dan Kulon Progo. Berbagai upaya dilakukan sebagai untuk pengentasan kemiskinan, termasuk pengembangan pelabuhan-pelabuhan perikanan di sepanjang pantai tiga kabupaten tersebut.

Meski sudah mengeluarkan anggaran yang besar, pembangunan pelabuhan perikanan belum juga berjalan optimal. Sebut saja pelabuhan perikanan Gesing ataupun Sadeng di Gunung Kidul yang juga belum bisa dioperasikan hingga saat ini.

Karenanya Pemda DIY belajar pengembangan pelabuhan perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan, Medan. Membawa sejumlah persoalan, Pemda mencoba mencari mencari alternatif pengembangan pelabuhan agar tak jalan di tempat.

"Saat ini pelabuhan perikanan sadeng sudah berjalan namun persoalan adalah akses masuk ketika harus menjadi pelabuhan nusantara. Bagaimana ikan harus segera keluar untuk didistribusikan, menjadi pekerjaan rumah," ungkap Kepala Biro Umum Humas dan Protokol Setda Pemda DIY, Imam Pratanadi di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan, Rabu (15/03/2023).

Baca Juga:Nekat Onani dan Beri Kondom ke Siswi SMK, Pedagang Roti di Jogja Ditangkap Polisi

Sementara Asep Saepulloh, Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan yang mengetahui peta laut di kawasan selatan DIY memberikan sejumlah saran. Pemda DIY dimungkinkan mengembangkan pelabuhan untuk penangkapan ikan terukur.

"Pemda [diy] perlu segera beraudiensi dengan kementrian kelautan dan perikanan melalui dirjen perikanan tangkap karena saat ini ada kebijakan aturan penangkapan ikan terukur dengan sistem kuota dan zonasi wilayah penangkapan," paparnya.

DIY, lanjut Asep sangat memungkinkan mengambil peran pelabuhan di selatan Jawa. Sebab selama ini peran pelabuhan di kawasan itu baru mampu dicukupi Cilacap yang memiliki kapasitas representatif.

Padahal pelabuhan di Cilacap sudah tidak bisa dikembangkan lebih luas. Karenanya Pemda DIY bisa mengambil peran baru dalam pengembangan pelabuhan kapal-kapal ikan.

Kalau kawasan Pelabuhan Gesing bisa disediakan 50 hektare untuk berbagai fasilitas penunjangnya, maka Pemda DIY bisa berperan sama dengan Cilacap dalam mengembangkan pelabuhan. Apalagi di kawasan pantai selatan, beragam jenis ikan tersedia, termasuk tuna.

Baca Juga:Ini Tuntutan Eks Kepala DPMPTSP Kota Jogja dan Ajudan Haryadi Suyuti dalam Kasus Dugaan Suap Perizian

"Tinggal sounding ke Menteri KKP dan Dirjen Perikanan Tangkap saja. Pantai selatan ikannya luar biasa, termasuk Tuna, jadi sangat baik," tandasnya.

Asep menambahkan, saat ini Pemda Provinsi Banten juga tengah menggagas pelabuhan perikanan tangkap dengan dukungan APBD setempat. Karenanya Pemda DIY pun diyakini bisa memaksimalkan potensi untuk mewujudkan pelabuhan perikanan pantai di Gesing.

"Dengan potensi yang dimiliki, harus segera direalisasikan ya. Apalagi mendengar bahwa Gesing sudah siap diresmikan tahun 2023 ini. Segera saja berkolaborasi dengan Kementrian KKP," paparnya.

Sekretaris Komisi A DPRD DIY, Rany Widayati mengingatkan Pemda DIY perlu mengembangkan infrastruktur pendukung pelabuhan di kawasan selatan. Diantaranya akses jalan memadai karena selain penyimpanan ikan, arus distribusi juga menjadi kunci utama pelabuhan perikanan.

"Gesing punya sekitar 5 kilometer ke jalur JJLS, yang harapannya bisa diperbesar sehingga memudahkan arus angkut ikan dari pelabuhan. Mudah-mudahan nantinya pelabuhan bisa membawa manfaat untuk masyarakat juga pendapatan daerah," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak