"Kalau kami tahu, kami tentu tidak akan melaporkan ke polisi [sebagai] 'orang hilang'. Kami tidak tahu dan kami juga belum tahu motifnya apa. Sehingga kami belum bisa memberikan informasi pasti terkait itu," imbuh dia.
Fathul menyatakan, tak banyak materi yang bisa ia sampaikan terkait hilangnya AMRP. Pasalnya, saat ini misi UII adalah membawa AMRP pulang kembali ke Indonesia.
"Apapun itu, kami pasti mempelajari masalahnya apa. Sehingga jangan sampai itu malah membatalkan atau menghalangi niat kami, untuk memulangkan mas Rafie kembali ke Indonesia," terangnya.
Sebelumnya diketahui, AMRP atau Rafie dilaporkan hilang usai mengikuti berbagai rangkaian kegiatan mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia.
Baca Juga:Terlacak Masuk Boston AS, Dosen UII Tidak Hilang, Tapi Ubah Rute
Ia masuk dalam tim UII yang beranggotakan empat orang. Termasuk Fathul, mereka terbang ke USN untuk mempererat kerja sama kedua universitas melalui dukungan pendanaan dari Uni Eropa melalui skema Erasmus+.
Namun, hingga kini Rafie belum diketahui keberadaannya secara pasti.
Kontributor : Uli Febriarni