Jelang Ramadan, Pemkot Yogyakarta Gelar Operasi Pasar Bergilir di 14 Kemantren

operasi pasar dimulai pada 9 Maret 2023 hari ini dan direncanakan berlangsung hingga 17 Maret 2023 mendatang.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 09 Maret 2023 | 13:56 WIB
Jelang Ramadan, Pemkot Yogyakarta Gelar Operasi Pasar Bergilir di 14 Kemantren
Warga membeli sembako di pasar murah yang digelar di Kantor Kemantren Danurejan, Kota Yogyakarta, Kamis (9/3/2023). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Perdagangan menggelar operasi pasar murah bagi masyarakat di wilayahnya. Operasi pasar ini akan digelar di 14 kemantren di Kota Jogja menjelang bulan ramadan tiba.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar menuturkan operasi pasar dimulai pada 9 Maret 2023 hari ini dan direncanakan berlangsung hingga 17 Maret 2023 mendatang. Operasi pasar sendiri dimulai dari Kemantren Danurejan. 


"Operasi pasar di Kota Jogja kita mulai hari ini tanggal 9 Maret 2023 di Kemantren Danurejan karena rencana kami akan laksanakan di seluruh kemantren, ada 14 kemantren di Kota Jogja sehingga kita laksanakan dari tanggal 9 sampai tanggal 17 Maret," kata Vero kepada awak media, Kamis (9/3/2023).


Dalam operasi pasar ini, disampaikan Vero, menjual sejumlah komoditas bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat. Mulai dari beras, minyak, gula, terigu hingga telur.

Baca Juga:Kembangkan Digitalisasi Layanan Masyarakat, Pemkot Yogyakarta Studi ke Kabupaten Kuningan


Ia menuturkan operasi pasar ini juga bertujuan sebagai persiapan menjelang memasuki bulan ramadan. Sebab diprediksi akan ada kenaikan harga saat hari besar keagamaan tersebut.
 
"Kebutuhan pokok biasanya naik menjelang hari besar nasional karena sudah pertengahan bulan ini sudah mulai puasa. Sehingga kebutuhan masyarakat itu mulai stok barangnya, jadi barang-barang itu dimungkinkan pasti ada kenaikan. Sehingga untuk menghadapi itu kami melaksanakan operasi pasar," terangnya.


Diterangkan Vero, untuk komoditas beras pihaknya telah menyiapkan 4 ton untuk setiap kemantren. Jumlah itu masih akan bisa ditambah jika memang ada permintaan lebih dari masyarakat.


Terlebih pada sejumlah kemantren yang memiliki wilayah cukup luas misalnya Gondokusuman atau Umbulharjo. Penambahan itu akan disediakan oleh Bulog DIY.


"Untuk beras setiap kemantren itu adalah 4 ton, tapi kalau itu nanti dirasa kurang dari bulog DIY siap untuk menambah terutama untuk kecamatan-kecamatan yang besar," ucapnya.


Dari sisi harga sendiri, ia memastikan berbagai komoditas yang dijual operasi pasar lebih murah dibanding yang ada di pasar. Pihaknya memastikan harga-harga bahan pokok tersebut tetap sesuai harga eceran tertinggi (HET).

Baca Juga:Terima Evaluasi dari Kemendagri, Pemkot Yogyakarta Prioritaskan Penanganan Masalah Ini di Tahun 2023


"Harapannya operasi pasar seperti ini untuk bisa membantu masyarakat memenuhi kebutuhan bahan pokok sesuai harga pasar atau harga HET. Karena kalau di warung, toko harganya sudah naik sehingga ini untuk meringankan masyarakat mengurangi sedikit belanjanya," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak