Mencoba merespon hal tersebut, Widya Genomic, hadir dengan sebuah gebrakan baru. Termasuk dalam menghadirkan laboratorium untuk uji epigenetika dan profiling genetik.
CEO Widya Genomic Risa Shofia menuturkan uji epigenetika akan membantu masyarakat untuk mengetahui panjang telomer, laju penuaan, dan usia biologis melalui tingkat metilasi DNA.
"Bahasa gampangnya adalah (untuk mengetahui) kerusakan DNA yang sudah terjadi di tubuh kita yang diakibatkan oleh lingkungan, pola hidup, itu kita bisa lihat, dari pola metilasinya," ucap Risa.
Dengan mengetahui ketiga hal itu, diharapkan masyarakat bisa semakin peduli dengan kesehatan dan gaya hidup mereka. Jasa uji epigenetik ini sendiri baru pertama kali hadir di Indonesia.
Baca Juga:Hindari Resiko Penyakit Jantung, Berikut 5 Cara Alami Turunkan Kolesterol Tinggi
"Nah kebetulan jasa profiling epigenetik itu yang pertama di Indonesia. Jadi kita bisa mengetahui biological aging kita versus chronological aging kita berdasarkan data metilasi DNA, yang mana semuanya akan dirunning di lab kami di Jogja," ujarnya.
Selain itu, Widya Genomic juga menghadirkan jasa untuk profiling genetik dengan Genku. Hal ini bertujuan untuk melihat kecenderungan seseorang beresiko terserang penyakit kardiovaskular, kanker, gangguan pencernaan, penyakit metabolik dan lainnya.
"Nanti ada genetik konselor yang akan menginterpretasikan data yang sudah keluar. Nutrisionis juga ada untuk interpretasikan lagi ke menu-menu makanan yang sesuai genetik kita, akan dokter olahraga yang akan menerjemahkan hasil dari running varian genetik berdasarkan profil gen," ungkapnya.
Ditambahkan, President InaSHG (Indonesian Society of Human Genetic), Gunadi, hal ini sekaligus mendukung program pemerintah. Khususnya terkait dengan bagian yang sering dilupakan yakni promosi dan prevensi.
"Ini kita bicara promosi dan prevensi. Bagaimana mempromosikan tadi healthier longer, kemudian prevensi jangan sampai kena penyakit," cetus Gunadi.