Gelar Pentas Kebangsaan, Butet Kertaredjasa Sentil Jogja Darurat Sampah, Keistimewaan DIY hingga Klitih

Butet Kertaredjasa turut menyentil soal darurat sampah yang ada di Jogja

Galih Priatmojo
Jum'at, 11 Agustus 2023 | 11:14 WIB
Gelar Pentas Kebangsaan, Butet Kertaredjasa Sentil Jogja Darurat Sampah, Keistimewaan DIY hingga Klitih
Para seniman tampil dalam pentas panggung kebangsaan bertajuk "Bersatu dalam Guyonan" di TBY, Kamis (10/08/2023) malam. [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Setelah beberapa lama vakum, seniman Butet Kartaredjasa kembali berkarya. Bersama sejumlah seniman lain seperti Marwoto Kawer, Susilo Nugroho dan Orkes Sinten Remen, Butet menggelar pentas panggung kebangsaan bertajuk "Bersatu uyonan" di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Kamis (10/08/2023) malam.

Seperti pentas-pentas Butet sebelumnya, tak hanya pertunjukan teater yang ditampilkannya. Butet dan seniman lain pun membuat banyak orang 'panas dingin' dengan berbagai kritik sosial yang disampaikan pada pentas yang menjadi momen perayaan kemerdekaan RI ke 78 ini.

Sebut saja masalah besar yang kini tengah dihadapi warga Yogyakarta, yakni darurat sampah. Persoalan pembuangan atau pengolahan sampah yang tidak kunjung usai bertahun-tahun lamanya di kota ini jadi sentilan pedas Butet bagi para pemangku kebijakan. Dalam pentas yang dibuka oleh orkes Sinten Remen ini, Butet bahkan menambah predikat keistimewaan DIY.

"Keistimewaan jogja bertambah, buang sampah kudu (harus-red) antre," ujarnya.

Baca Juga:Sosok Butet Kertaredjasa yang Bacakan Puisi Satir Singgung Presiden Hobi 'Menculik'

Tak hanya sampah, isu klitih, pinjol hingga perhelatan pemilu yang akan digelar kurang dari enam bulan kedepan juga jadi sentilan dalam pentas ini. Bilamana tidak, riak-riak perpecahan mulai muncul akibat perbedaan pilihan politik laiknya pemilu-pemilu sebelumnya.

Melalui celetukan para seniman, mereka mencoba memberi peringatan akan pentingnya merayakan demokrasi tanpa meretakkan keutuhan persatuan bangsa. Bahwa disaat perbedaan mengemuka, kebersamaan demi kekuatan bangsa Indonesia tetap perlu dijaga

"Kita ingin mengingat, kita boleh ada pemilu, boleh ada pilpres tapi tidak boleh meretakkan keutuhan kita dalam bersatu, kita harus bisa melihat peristiwa politik dengan api yang dingin dan bercanda. Peristiwa politik itu ibaratnya panggung pertunjukan," ungkapnya.

Yang istimewa, dalam pentas kali ini, Butet juga mengeluarkan satu lagu baru bertema kebangsaan. Menggandeng Sri Krishna Encik and friends yang menggarap musiknya, Butet meluncurkan lagu berjudul "Pancasila Jiwa Bangsa".

Lirik lagu yang menggelorakan semangat nasionalis ini dibuat Butet pada Mei 2023 lalu. Lalu Encik membuat musiknya pada Juni 2023 dan diperdengarkan pertama kali di pentas kali ini.

Baca Juga:Luruskan Makna Kebudayaan, DIY Rebranding FKY 2023

"Lagu yang bertema pancasila kan tidak banyak, karenanya lagu pancasila jiwa bangsa ini saya buat," paparnya.

Butet berharap pentas kali ini bisa menjadi salah satu peran seniman Jogja untuk mempererat persatuan bangsa. Perayaan demokrasi tidak harus meretakkan keutuhan persatuan bangsa.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak