SuaraJogja.id - Kabar meninggalnya maestro lukis asal Yogyakarta, Djoko Pekik pada Sabtu (12/8/2023) pagi pukul 08.19 WIB mengagetkan teman-teman senimannya. Salah satunya Sri Krishna Encik, salah seorang pelukis dan penyanyi yang dekat dengan almarhum.
"Kaget tadi pagi dikabari romo pekik meninggal dunia," ujar Encik, Sabtu
Menurut Encik, Djoko Pekik selama ini dikenal sebagai bapak dari seniman-seniman Yogyakarta. Meski sudah senior, almarhum merupakan sosok yang rendah hati dan tak segan untuk mendatangi pameran atau acara-acara yang digelar seniman muda.
Tidak ada jarak antara Djoko Pekik dengan seniman-seniman lain dalam berbagi pengalaman melukisnya. Karenanya seniman-seniman lain pun menaruh hormat pada pelukis yang lahir di Grobogan, Jawa Tengah, 2 Januari 1937 ini.
Baca Juga:Wafat di RS Panti Rapih Yogyakarta, Ini Kiprah Seniman Djoko Pekik yang Pernah jadi Tahanan Politik
"Romo pekik itu bisa cair dengan siapa saja. Mau datang ke seniman muda meski tempatnya jauh," ujarnya.
Djoko Pekik, lanjut Encik juga merupakan sosok yang istimewa. Dia memiliki panggilan nama tersendiri untuk semua teman-teman senimannya. Encik sendiri dipanggil Djoko Pekik dengan panggilan Pekil atau Cenik.
Dia juga selalu mempersilahkan para seniman untuk berkumpul di rumah Djoko Pekik di Sembungan, Kasihan, Bantul. Setiap Rabu, dia menyempatkan diri untuk berdiskusi dengan para seniman.
"Tapi kemarin rabu saya tidak sempat datang, ini yang buat saya menyesal. Biasanya kalau datang, saya bawa pecel yang jadi makanan kesukaan beliau," ungkapnya.
Encik menambahkan, karya lukis fenomenal Djoko Pekik "Berburu Celeng" bahkan menjadi inspirasinya dalam membuat lagu berjudul "Celeng Degleng". Lagu tentang kritik sosial itu pun sempat viral saat terjadi gegeran di tubuh PDIP.
"Lukisan Berburu Celeng yang berhasil terjual Rp 1 Miliar itu bahkan dibuat tulisan panjang oleh budayawan Sindhunata," ungkapnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi