Tingkatkan Kunjungan Wisatawan Mancanegara, Menparekraf Upayakan Penerbangan Langsung dari Bandara YIA ke Australia

Wisatawan mancanegara tertarik dengan destinasi wisata di Candi Borobudur.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 29 Agustus 2023 | 15:00 WIB
Tingkatkan Kunjungan Wisatawan Mancanegara, Menparekraf Upayakan Penerbangan Langsung dari Bandara YIA ke Australia
Kondisi Yogyakarta International Airport atau Bandara YIA pada Minggu (2/1/2022) - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengaku tengah berupaya untuk menambah penerbangan langsung dari Australia ke Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Upaya ini untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

"Tadi saya bicara sama Pak Wagub [DIY], saya lagi mengupayakan dan mohon dukungan dari semua bahwa Bandara YIA ini akan kita arahkan untuk penerbangan jarak jauh," kata Sandiaga ditemui usai membuka acara Rakernas ASITA 2023 di The Alana Yogyakarta Hotel, Selasa (29/8/2023).

"Jadi salah satu yang menjadi sumber wisatawan mancanegara itu adalah Australia," imbuhnya.

Sejumlah tujuan mulai dari Perth, Melbourne dan Sydney masuk dalam daftar yang akan dituju. Selain Australia, penerbangan jarak jauh langsung menuju Timur Tengah juga tengah diupayakan.

Baca Juga:Bandara YIA Buka Rute Penerbangan Langsung ke Jeddah

"Nanti dengan dukungan ASITA juga dengan beberapa airline yang ada. Selain daripada garuda terbang langsung ke Madinah juga kita melihat ada peluang untuk Turkish Air ke Istanbul, Qatar ke Doha, dan juga Emirates menuju Dubai," terangnya.

Upaya penerbangan jarak jauh langsung ke Timur Tengah itu sudah dilakukan hampir enam bulan terakhir. Diungkapkan Sandiaga, hampir semua pihak terkait menyatakan terkait dengan rencana tersebut.

Targetnya penerbangan tersebut dapat segera dimasukkan paling lambat awal tahun 2024 mendatang. Tak hanya tujuan ke Timur Tengah tapi termasuk penerbangan langsung ke Australia.

"Ini mengupayakan untuk memasukkan schedulenya, mudah-mudahan sebelum akhir tahun atau tahun 2024," ujarnya.

Penambahan penerbangan jarak jauh langsung dari Bandara YIA itu sekaligus untuk meningkatkan utilitas bandar udara yang ada di Kulon Progo tersebut. Pasalnya hingga saat ini Bandara YIA belum beroperasi secara maksimal.

Baca Juga:Polisi Dalami Dugaan Kasus TPPO dari Lima WNI Terindikasi Pekerja Migran Non Prosedural di Bandara YIA

"Ini yang kita lagi upayakan bisa kita wujudkan karena YIA ini tingkat utilitasinya masih di bawah 60 persen. Kita ingin tingkatkan lebih tinggi lagi menuju arah 80 persen utilisasi. Supaya infrastrukturnya ini semakin memberikan manfaat bagi wisata pariwisata dan ekonomi kreatif di Yogyakarta," terangnya.

Belum lagi dengan salah satu destinasi wisata super prioritas yakni Candi Borobudur. Sehingga dapat lebih menarik wisatawan dari berbagai negara.

"Kalau kita lihat infrastruktur yang paling siap ini di destinasi super prioritas Borobudur. Ada kereta yang menghubungkan YIA, ada juga jalan tol yang segera rampung. Jadi ini perlu harus kita dukung," kata dia.

Sementara itu, untuk Bandara Adisutjipto sendiri, kata Sandiaga dapat digunakan sebagai hub untuk pesawat-pesawat bermesin baling-baling atau propeller. Sehingga dapat menghubungkan destinasi-destinasi wisata di Indonesia.

"Bandara Adisutjipto ini bisa dijadikan hub untuk pesawat-pesawat propeller, di mana kita bisa menghubungkan destinasi-destinasi wisata misalnya di Bandung, Banyuwangi, Malang. Maupun juga bisa menyambungkan ke Bali, ke Lombok. Itu hub-nya bisa kita gunakan Adisutjipto. Jadi ada beberapa pemikirannya yang bersama-sama kita kembangkan," ujar Sandiaga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak