Akibat Bakar Sampah Sembarangan, 381 Kasus Kebakaran Terjadi di Jogja

Yang memprihatinkan, kebakaran tersebut meluas tak hanya di lahan tempat mereka membakar sampah.

Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 15 September 2023 | 18:45 WIB
Akibat Bakar Sampah Sembarangan, 381 Kasus Kebakaran Terjadi di Jogja
Tumpukan sampah di tempat pembuangan sampah Jogoyudan, Gowongan, Kota Yogyakarta. [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Persoalan sampah yang tidak juga teratasi di DIY akhirnya berdampak luas. Sebanyak 381 kasus kebakaran terjadi di lima kabupaten/kota di DIY.

Penyebab kebakaran kebanyakan dikarenakan masyarakat yang sembarangan membakar sampah. Warga yang kesulitan membuang sampah di depo akibat pembatasan dari kabupaten/kota akhirnya memilih membakar sampah-sampah mereka.

"Kalau data terakhir agustus [2023] hingga saat ini ada 381 kebakaran di kabupaten/kota," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Lilik Andi Aryanto saat dikonfirmasi, Jumat (15/9/2023).

Menurut Lilik, kejadian kebakaran terbanyak terjadi di Bantul yang mencapai 159 kejadian. Dari jumlah itu, 51 kasus kebakaran sampah diakibatkan oleh pembakaran sampah.

Baca Juga:Biodata Hendra Purnama, Calon Pengantin Pria Pemicu Kebakaran di Bromo Akhirnya Terungkap

Sedangkan di Sleman tercatat ada 132 kejadian kebakaran dan Gunung Kidul 52 kejadian Di Kota Yogyakarta sebanyak 28 kejadian dan Kulon Progo 10 kejadian.

Yang memprihatinkan, kebakaran tersebut meluas tak hanya di lahan tempat mereka membakar sampah. Sejumlah kejadian bahkan membakar lahan maupun rumah di sekitarnya.

Di Gunungkidul misalnya, pembakaran sampah membuat kebakaran lahan hingga lebih dari 1 hektar. Sedangkan di Kota Yogyakarta, pembakaran sampah membuat rumah ikut terbakar.

"Pernah kejadian di Kota Jogja ada rumah ikut terbakar akibat bakar sampah. Kalau di gunung kidul membakar sampah merembet ke kandang dan lahan satu hektar," tandasnya.

Lilik berharap masyarakat bisa mengendalikan diri untuk tidak membakar sampah sembarangan. Sebab di musim kemarau yang panjang ini, potensi kebakaran semakin meningkat meski hingga saat ini belum ada korban akibat kebakaran.

Baca Juga:Pabrik Sandal di Penjaringan Terbakar, Damkar Kerahkan 100 Personel ke Lokasi

BPBD sendiri berupaya mensosialisasikan bahaya kekeringan dan kebakaran kepada masyarakat. Selain itu juga mengkampanyekan pemanenan air hujan.

"Secara kontinyu, sosialisasi selalu kami selipkan untuk menjaga lingkungan dari kebakaran," kata dia.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini