Kepergok, Dua Mobil Selundupkan Sampah Hotel di Kota Yogyakarta ke TPA Wukirsari Gunungkidul

DLH mengklaim telah menskrining kendaraan maupun sampah yang masuk ke TPA Wukirsari ini.

Galih Priatmojo
Rabu, 20 September 2023 | 20:07 WIB
Kepergok, Dua Mobil Selundupkan Sampah Hotel di Kota Yogyakarta ke TPA Wukirsari Gunungkidul
mobil yang mengangkut sampah dari Kota Yogyakarta yang coba diselundupkan ke TPA Wukirsari, Rabu (20/9/2023). [Kontributor/Julianto]

SuaraJogja.id - Banyak sampah asal Kota Yogyakarta yang dikabarkan secara kucing-kucingan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Wukirsari Gunungkidul. Meski sempat membuat warga sekitar TPA Wukirsari meradang dan mendatangi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul namun instansi ini menepis kabar tersebut.

DLH mengklaim telah menskrining kendaraan maupun sampah yang masuk ke TPA Wukirsari ini. Sehingga sampah-sampah dari luar Gunungkidul sangat minim untuk masuk ke TPA Wukirsari.

Namun ternyata desas-desus tentang adanya sampah dari Kota Yogyakarta masuk ke Gunungkidul akhirnya terkuak. Rabu (20/9/2023) pagi, warga mendapati dua buah mobil pengangkut sampah yang berhenti di tepi jalan Jogja-Wonosari tepatnya di Padukuhan Ngepung Kalurahan Bunder Kapanewon Patuk Gunungkidul.

Awalnya ada mobil bak terbuka warna hitam membawa tumpukan sampah yang mengalami lepas ban bagian belakang sisi kanan. Mobil tersebut kemudian minggir ke sisi kiri dan tumpukan sampah dalam bungkusan plastik warna hitam diturunkan dan diletakkan di pinggir jalan 

Baca Juga:Cara Unik Pemuda Karang Taruna Desa Sukobubuk Pati Olah Limbah Dengan Maggot, Ternyata Menghasilkan

Beberapa saat kemudian mobil lain datang menghampiri namun juga membawa muatan serupa. Nampaknya tumpukan sampah di mobil yang mengalami kerusakan juga akan dipindah ke mobil satunya.

Hal tersebut mengundang perhatian warga yang melintas di jalan Jogja-Wonosari. Sebab, muatan kendaraan berupa bungkusan-bingkusan plastik besar  tersebut menimbulkan bau yang menyengat, seperti sampah.

Agus, warga Ngepung yang tengah berada di sekitar lokasi kemudian menyapa kedua mobil tersebut. Agus mempertanyakan dari mana asal sampah-sampah tersebut dan kenapa berceceran di jalan. Diapun sempat berbincang dengan para pengangkut sampah itu.

Awalnya kru mobil tersebut enggan menjawab. Namun akhirnya mereka menjawab jika sampah tersebut berasal dari hotel di Jogja, dan rencananya hendak dibuang ke Kapanewon Playen. Dan rombongan mobil ini sudah kesekian kalinya membawa sampah hotel ke Gunungkidul.

"Niatnya tumpukan sampah akan dioper ke kendaraan lain,"terangnya.

Baca Juga:Pj Gubernur Jawa Barat Minta TPA Sarimukti Tak Lagi Dibebankan dengan Sampah: Cari Cara Lain!

Tim Suarajogja kemudian menuju lokasi dan masih mendapati dua kendaraan tersebut. Ketika ditanya dari mana asal sampah tersebut, mereka mengakui jika memang dari hotel di wilayah Kota Yogyakarta. Rencananya sampah itu akan dikirim ke Kapanewon Playen.

Namun ketika ditanya apakah mereka mengetahui perbuatan mereka dilarang oleh Pemerintah Gunungkidul. Mereka mengaku tidak mengetahuinya. Mereka juga tidak tahu jika dilarang membawa sampah dari luar Gunungkidul dan dibuang ke Gunungkidul.

Mereka melakukan itu sejak TPST Piyungan ditutup oleh pemerintah DIY. Biasanya mereka memang membuang sampah hotel tersebut ke TPST Piyungan. Namun karena ditutup maka mereka kemudian membawanya ke Gunungkidul.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul Hari Sukmono menepis jika ada sampah luar yang masuk ke Gunungkidul. Karena pihaknya sudah melakukan  pengawasan ketat terhadap armada ataupun sampah yang dibuang ke TPA Wukirsari.

Namun dia mengakui ada upaya kucing-kucingan membawa sampah dari luar Gunungkidul. Yang sering dilakukan adalah para pembawa Sampah dari luar Gunungkidul membuang sampah di pinggir-pinggir jalan di dekat hutan. Karena dianggap mengganggu maka pihaknya lantas membersihkannya dan membuangnya ke TPA Wukirsari.

"Tidak boleh membuang sampah di TPA Wukirsari. Kalau sampai TPA kami tolak," kata Hari Sukmono.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak