SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih mencatat ratusan luncuran lava dalam sepekan terakhir.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan aktivitas tersebut tercatat pada periode 29 September - 5 Oktober 2023.
"Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 177 kali ke arah selatan hingga barat laut," kata Agus, dalam keterangannya, Sabtu (7/10/2023).
Luncuran itu meliputi 21 kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 1.600 m, 155 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 2.000 meter, dan 1 kali ke hulu Kali Senowo sejauh 700 meter. Suara guguran terdengar 24 kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang.
Morfologi kubah barat daya teramati adanya sedikit penambahan ketinggian kubah serta perubahan akibat aktivitas guguran lava. Sedangkan untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan.
"Berdasarkan analisis foto udara tanggal 28 September 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 3.097.700 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.358.500 meter kubik," tuturnya.
BPPTKG juga masih mencatat sejumlah kegempaan didominasi gempa fase banyak yang mencapai 2.431 kali. Disusul gempa guguran 1.014 kali, gempa vulkanik dangkal 15 kali, 8 kali gempa Tektonik dan 3 kali gempa Frekuensi Rendah.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih tinggi. Terutama gempa MP (fase banyak) yang mengindikasikan adanya kenaikan aktivitas magmatik di kedalaman kurang dari 1,5 km dari puncak," ucapnya.
Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan pemendekan jarak tunjam sebesar 0,4 cm per hari.
Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu.
- 1
- 2