Proyek Pembangunan RSUD Saptosari Senilai Rp12 Miliar Minus dari Target, Pemkab Gunungkidul Tegur Kontraktor

Mantan Kepala PUPR tersebut menyebut jika di awal pergantian Direktur Utama RSUD bulan lalu, proses pembangunannya ternyata minus 11 persen.

Galih Priatmojo
Kamis, 02 November 2023 | 12:33 WIB
Proyek Pembangunan RSUD Saptosari Senilai Rp12 Miliar Minus dari Target, Pemkab Gunungkidul Tegur Kontraktor
Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Gunungkidul Eddy Praptono saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di RSUD Saptosari. [Kontributor/Julianto]

SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menegur rekanan yang mengerjakan proyek pembangunan ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saptosari. Sebab, progres proyek sekitar Rp12 miliar dinilai masih lamban dan bahkan minus dari target.

Rabu (1/11/2023) siang, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Gunungkidul Eddy Praptono saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di RSUD yang baru berdiri 3 tahun ini. Sidak ini untuk melihat sejauh mana pembangunan yang dilaksanakan oleh rekanan.

Mantan Kepala PUPR tersebut menyebut jika di awal pergantian Direktur Utama RSUD bulan lalu, proses pembangunannya ternyata minus 11 persen. Salah satu pemicunya adalah karena kontraktor yang mengerjakan tak memiliki cukup modal.

"Kalau kendala minusnya ini mungkin modal (kontraktor) terbatas," ungkapnya. 

Baca Juga:Gegara Buat Konten Klitih di TikTok, Pelajar Gunungkidul Diciduk Polisi

Walau diakui dalam proses pengadaan memang tidak ada syarat pemenang tender mempunyai kemampuan keuangan. Namun pihaknya memakluminya karena kontraktor yang mengerjakan masih kategori perusahaan kecil menengah.

Sehingga untuk mengerjakan proyek tersebut, pemerintah Kabupaten sebenarnya sudah melunasi uang muka atau Down Payment terlebih dahulu. Namun mungkin karena modal terbatas maka pekerjaan sedikit terhambat.

"Di awal serah terima jabatan (direktur) progresnya minus sampai 11.persen waktu itu. Tapi sekarang mungkin sudah tinggal 5 persen," kata Eddy Praptono. 

Karena jumlah minusnya cukup banyak maka pihaknya terus melakukan evaluasi secara berkala. Di mana targetnya setiap minggu berkurang dua persen. Dan dari evaluasi terakhir Jumat pekan lalu, minusnya tinggal 5 persen.


Sehingga dia berharap agar kontraktor bisa menyelesaikannya sesuai target yang diharapkan. Di mana tenggat terakhir yang diberikan adalah maksimal tanggal 18 Desember 2023 sehingga awal tahun 2024 nanti sudah bisa difungsikan.

Baca Juga:Pembangunan Hampir Kelar, Pelabuhan Gesing Bakal Diresmikan Awal 2024

“Ini masih ada waktu sekitar 50 hari kalender sehingga akhir tahun bisa diselesaikan semuanya," ujarnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak