Tayang Perdana di JAFF 2023, Video Musik Album Terbaru Efek Rumah Kaca 'Rimpang' Segera Dirilis

Program spesial ini bertujuan untuk membuktikan musik video juga merupakan karya film.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 30 November 2023 | 11:09 WIB
Tayang Perdana di JAFF 2023, Video Musik Album Terbaru Efek Rumah Kaca 'Rimpang' Segera Dirilis
Live musik Efek Rumah Kaca (ERK) di dalam studio bioskop saat JAFF 2023, Selasa (28/11/2023) malam. [Hiskia Andika Weadcaksana/Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Efek Rumah Kaca (ERK) segera merilis lima video musik dari album terbaru 'Rimpang'. Lima video musik itu sudah terlebih dulu dinikmati para penggemarnya diperhelatan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2023.

Lima video musik dari lima lagu dari album terbaru Efek Rumah Kaca, Rimpang itu diputar dalam program spesial di JAFF 2023 bertajuk "Rimpang Dilayarkan dan Dirayakan" pada Selasa (28/11/2023).

Lima video musik dari album keempat ERK yang rilis Januari lalu itu yakni "Bersemi Sekebun", "Fun Kaya Fun", "Rimpang", "Manifesto", dan "Heroik". Vokalis band ERK, Cholil Mahmud mengatakan lima video musik itu rencananya akan segera dirilis sekitar tahun depan.

"Belum ada rencana nih [rilis video musik] tapi ya kita akan lihat dulu deh, apakah tahun depan kali ya, pasti ya akan dilepas satu-satu gitu, semoga gak lama-lama deh, kayaknya cepet juga," kata Cholil, dikutip Kamis (30/11/2023).

Baca Juga:Bersama Efek Rumah Kaca, JAFF 2023 Lebih dari sekadar Festival Film

Dian Tamara sebagai sutradara dari musik video "Fun Kaya Fun" dan "Rimpang" membeberkan sedikit kisah di balik pembuatannya. Termasuk bagaimana lirik dari dua lagu tersebut diterjemahkan ke dalam bentuk musik video.

Pada "Fun Kaya Fun", Tamara mengaku lebih banyak mengeksplorasi hal-hal yang ada. Ia lebih memilih menyerahkan interpretasi itu kepada para penontonnya untuk hal ini.

"Fun Kaya Fun kayak lagunya aja sih dibikin se-fun mungkin, mengeksplore banyak hal dan banyak yang dieksplore di tempat juga sih. Kayak tadinya kostum kayak gitu terus digonta ganti. Paling kalau Fun Kaya Fun lebih ke teman-teman yang menerjemahkan," ungkap Tamara.

Sementara pada "Rimpang", diakui Tamara lebih personal dan sekaligus sebagai sebuah perayaan. Rimpang sendiri dihadirkan dalam bentuk animasi stop motion.

"Kalau Rimpang buat aku pribadi itu perayaan buat semua orang yang tumbuh dari rasa sakitnya, sederhananya gitu," ucap Tamara.

Baca Juga:Menjelajahi Mitos dan Petualangan Pubertas Remaja Perempuan di Malaysia Lewat Film Tiger Stripes

Sementara sutradara "Heroik", Fluxcup menghadirkan video musik yang bisa dibilang paling nyleneh atau menggelitik di antara lima yang ada. Konsepnya memang dibuat medioker dengan mengisahkan superhero yang dibantu oleh green man.

Fluxcup mengatakan bahwa lirik "Heroik" itu diterjemahkan sebagai fenomena digital pada hari ini. Dimana green man yang muncul itu merepresentasikan teknologi kekinian yang selalu diikuti manusia bahkan superhero yang ingin terlihat nampak perkasa di luaran.

"Namun ketika tak kasat mata terlihat sama orang-orang itu tuh hanya manipulasi teknologi. Heroik tapi luaran saja tapi ketika melihat dalam lagi, ternyata 'lu tuh gak heroik-heroik amat. Lu tuh ada di sebuah persembahan teknologi yang selalu dielu-elukan setiap orang'. Bahkan superhero pun membutuhkan teknologi dan akhirnya menjadi penyembah teknologi," papar Fluxcup.

Program Direktur JAFF 2023 Alexander Matius atau akrab disapa Mamat, menerangkan bahwa program spesial ini bertujuan untuk membuktikan musik video juga merupakan karya film. Pasalnya belum banyak yang kemudian festival film yang melirik musik video sebagai sebuah karya film.

"Lebih ke ingin membuktikan bahwa musik video itu juga karya film. Jadi kenapa sih gak pernah ada kesempatan di salah satu festival dilm di Indonesia, mungkin bukan belum pernah, tapi jarang musik video jadi bagian dari festival film. Dan itu kan sangat dekat dengan kita belakangan ini banyak sekali video musik dari band atau penyanyi," terang Mamat.

Tidak menutup kemungkinan, program spesial ini akan dilanjutkan untuk perhelatan JAFF di tahun-tahun berikutnya. Mamat bahkan mengaku ada beberapa label atau band yang sedang dijajaki untuk dihadirkan dalam konsep serupa tahun depan.

"Ini pembuktian sebenarnya pertama kalau ini works ada kemungkinan terus musik video punya tempat di JAFF rutin karena itu bagian dari kesenian, bagian dari film. Terbayang band manggung sebenarnya sempat terbesit ada. Pokoknya ada satu label kita sedang menjajaki pengen coba untuk bawa tahun depan mudah-mudahan juga, mungkin band Jogja. Doakan semoga ada musik video dan live performance musik dan kesenian lainnya di JAFF," kata dia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini