SuaraJogja.id - Beragam kegiatan telah disiapkan untuk memeriahkan Peringatan Dies Natalis ke-74 UGM pada tahun 2023. Pada kali ini UGM mengusung tema Transformasi Digital: Harmonisasi Inovasi dan Kemanusiaan.
Rangkaian acara Dies Natalis UGM sendiri telah dimulai sejak bulan Juni lalu. Sejumlah kegiatan masih akan digelar menjelang puncak peringatan Dies Natalis pada tanggal 19 Desember 2023 mendatang.
Salah satu acara yang telah menjadi agenda tahunan dalam setiap perayaan Dies Natalis UGM adalah Nitilaku. Diselenggarakan sejak 2012 silam, Nitilaku dipahami sebagai kegiatan kultural historis dalam bentuk pawai sebagai simbol sejarah berdirinya Gadjah Mada, berawal dari Siti Hinggil Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menuju kampus UGM di Bulaksumur.
"Nitilaku merupakan wujud bahwa UGM lahir tidak hanya sebagai menara gading yang sendiri tetapi juga kebersamaannya dengan sekitar masyarakat, juga dengan keraton yang tentunya kaitannya dengan UGM sendiri yang disebut sebagai pusat kebudayaan," kata Rektor UGM, Ova Emilia, Kamis (14/12/2023).
Pada tahun ini, Nitilaku mengambil tema Kenduri Kebangsaan Merajut Tenun Ke-Indonesiaan. Hal ini sebagai sebuah upaya untuk menjaga hubungan baik dengan Sang Pemilik Alam Semesta, memohon keselamatan agar dijauhkan dari bencana dan segala keburukan.
Sekaligus sebagai ruang kesadaran bersama untuk terus menjaga silaturahmi dengan sesama anak bangsa. Ova berharap acara Nitilaku dapat terus diselenggarakan ke depan.
"Ini merupakan tradisi yang perlu kita lanjutkan sehingga generasi penerus mengetahui tentang makna dan juga sejarah adanya UGM dan bagaimana UGM itu akan membentuk karakternya, membentuk ke depannya," ungkapnya.
Rangkaian acara Nitilaku sendiri akan berlangsung selama dua hari pada tanggal 16-17 Desember 2023. Di samping Kenduri Kebangsaan yang diisi dengan orasi dan pembacaan doa lintas agama dan kirab kebangsaan, Nitilaku juga dimeriahkan dengan instalasi seni, pasar kangen dan pasar UMKM, serta panggung kesenian.
Konsep tersebut sejalan dengan semangat Nitilaku yang membuka ruang partisipasi seluas-luasnya bagi masyarakat, khususnya masyarakat Yogyakarta. Bertujuan untuk menciptakan kesepakatan membangun Indonesia lebih damai.
Baca Juga:Kecewa Kinerja Dua Periode, Jokowi Dinobatkan Sebagai Alumnus UGM Paling Memalukan
"Tujuannya bagaimana kita bersepakat bersama membangun Indonesia melalui kedamaian, sekaligus mengingatkan kembali seluruh masyarakat untuk tidak terlalu emosional dalam menghadapi keniscayaan yang akan terjadi," ucap Ketua Pokja Nitilaku 2022-2024, Bambang Paningron.
Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Arie Sujito, menambahkan peringatan Dies Natalis ini turut melibatkan peran penting alumni. Dalam rangkaian Nitilaku, akan diselenggarakan Rakernas KAGAMA dan Alumni Mengabdi Awards, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi para alumni di berbagai bidang.
Nitilaku, ditambahkan Arie, menjadi momen bagi para alumni untuk kembali ke kampus dan saling bersilaturahmi. Pihaknya berharap momen ini dapat memperkuat silaturahmi dan sinergi dari alumni UGM yang telah berkiprah di berbagai tempat.
"Alumni UGM selama ini telah berkontribusi aktif. Rangkaian acara Nitilaku selain sebagai gambaran suatu peristiwa yang monumental, harapannya juga menjadi momen untuk mempererat para alumni," terang Arie.