Prabowo-Gibran Unggul di Quick Count, Undecided Voters hingga Gen Z Disebut Beri Kontribusi Signifikan

Awalnya, paslon nomor urut 2 diragukan menang satu putaran di Pemilu 2024.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 15 Februari 2024 | 20:45 WIB
Prabowo-Gibran Unggul di Quick Count, Undecided Voters hingga Gen Z Disebut Beri Kontribusi Signifikan
Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPK. (tangkap layar)

SuaraJogja.id - Pakar politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Mada Sukmajati menilai undecided voters berperan penting dalam keunggulan paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam hasil hitung cepat atau quick count Pemilu 2024. Belum lagi ditambah dengan pemilih non tradisional yang memutuskan untuk ke Prabowo-Gibran.

"Menurut saya pemilih-pemilih yang non tradisional ya, yang kemudian juga berkontribusi dalam peningkatan suara pilpresnya Pak Prabowo," kata Mada, Kamis (15/2/2024).

Pemilih non tradisional ini, diartikan Mada sebagai pemilih yang rasional. Disebut pula sebagai pemilih yang kecenderungan memiliki party identification (partai ID) rendah.

"Karena kalau kita melihat pemilih dengan party identification-nya yang tinggi itu nyambung itu coattail effect bekerja di PDIP. Maksudnya begini, harusnya dengan perolehan suara pilpres seperti ini untuk Pak Prabowo itu bisa lebih signifikan peningkatan suara Gerindra tapi memang tidak terjadi," ungkapnya.

Mada melihat ada pemilih rasional yang tidak memiliki party identification kuat tadi yang menjadi faktor penentu keunggulan paslon nomor urut 2. Ditambah dengan undecided voters yang akhirnya memilih Prabowo-Gibran.

"Dan dugaan saya kalau pun quick count itu benar ya, itu undecided voters lebih banyak pada akhirnya di menit-menit terakhir lari ke 02," tegasnya.

Hal itu yang kemudian membuat tidak sedikit pihak, kata Mada, sebenarnya juga cukup kaget dengan perolehan suara pasangan 02. Padahal selama ini persepsi yang terbentuk bahwa pasangan 02 ini masih 50:50 untuk bisa memenangkan pemilu dalam satu putaran saja.

"Tapi dalam hasil quick count itu di atas standar 50 persen lebih ya. Jadi dugaan saya memang di menit-menit akhir itu undecided voters memilih paslon 02," ucapnya.

Tren itu kemudian tidak hanya terjadi pada satu dua wilayah atau provinsi saja. Melainkan secara luas hingga efek nasional sehingga membuat prosentase keunggulan 02 cukup tinggi di hitung cepat kali ini.

"Termasuk di dalam hal ini kelompok-kelompok milenial dan gen z. Itu pada akhirnya lebih banyak memberikan pilihannya kepada paslon 02," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak