Wasido menambahkan selama ini RAN memang sering dibully teman-temannya namun tak pernah membalasnya atau melakukan perlawanan. Karena dirinya sudah mewanti-wanti kepada anaknya tersebut untuk tidak melawan
"Sudah saya welingi kalo diejek diam aja ndak usah gimana2 lapor ke guru aja," terangnya.
Namun Wasido kaget mendengar anaknya melakukan perlawanan. Wasido menduga kemungkinan besar perundingan tersebut sudah keterlaluan sehingga membuat anaknya emosi dan melakukan perlawanan hingga akhirnya terjadi perkelahian.
Wasido mengaku pusing dengan biaya operasi anaknya nanti karena untuk saat ini semuanya harus ia tanggung sendiri. Sebab luka anaknya tidak tercover oleh BPJS Kesehatan.
Baca Juga:Viral Warga Gunungkidul Dihebohkan Pelangi yang Bentuknya Nyaris Sempurna, Begini Penampakannya
Bagi dirinya yang hanya seorang buruh tentu biaya operasi terkesan sangat mahal. Dia berharap agar ada bantuan dari pemerintah berkaitan dengan apa yang menimpa dan apa yang terjadi pada anaknya tersebut.
"Saat ini sedang diusahakan untuk Jamkesos dari Dinas Sosial, "tambahnya.
Wasido mengaku belum mengetahui secara pasti langkah kedepannya untuk menuntut tanggung jawab dari keluarga pelaku ataupun akan melaporkan ke pihak berwajib. Pagi tadi, Wasido ke Sekolah untuk membahas permasalahan yang terjadi.
"Belum ada titik terang. Belum tau mau gimana," tandas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, Nunuk Setyowati membenarkan adanya kejadian perundungan yang terjadi di salah satu SMP Negeri di wilayah Wonosari. Dan pihaknya telah mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak, termasuk dari pihak sekolah.
"Kami sudah mediasi antara sekolah dengan pihak keluarga. Saya belum update lebih lanjut lagi mengenai perkembangannya. Nanti saya tak telpon Kepala Sekolah lagi. Untuk proses surat, berkaitan dengan rekomendasi kelanjutannya seperti biaya dan bagaimananya sedang proses," ucap Nunuk saat dikonfirmasi via telpon.
Kontributor : Julianto