Kasus Warga Gunungkidul Terpapar Antraks Muncul Kembali, Dinas Peternakan Sebut Akibat Makan Bangkai Kambing

"S masuk rumah sakit dengan diagnosa antraks tersebut karena sebelumnya S membawa dan mengkonsumsi daging kambing milik warga Sleman yang juga mati mendadak,

Galih Priatmojo
Jum'at, 08 Maret 2024 | 19:50 WIB
Kasus Warga Gunungkidul Terpapar Antraks Muncul Kembali, Dinas Peternakan Sebut Akibat Makan Bangkai Kambing
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul, Wibawanti. [Kontributor/Julianto]

Selang sehari pasca S dilarikan ke RSUD Prambanan, Kamis (7/3/2024) dinihari, sapi milik S tiba-tiba mati. Oleh keluarga S, sapi tersebut kemudian disembelih namun belum sempat dikonsumsi. 

"Kemudian pagi harinya, 1 dari 4 ekor kambing milik S ikutan mati, " kata dia. 

Keluarga S kemudian berniat ingin menyelamatkan hewan lain sehingga membawa 3 ekor kambing milik S ke rumah M warga Gayamharjo Sleman. Saat di rumah M, justru 1 ekor kambing itu mati lagi dan sempat disembelih namun akhirnya dikubur. 2 kambing yang masih hidup itu dibawa kembali ke rumah S di  Gedangsari. 

Pihaknya kemudian melakukan desinfektan pemberian formalin di lokasi-lokasi hewan-hewan mati tersebut diurus warga. Tujuannya untuk mengantisipasi penyebaran antraks di Padukuhan Kayoman. Dua kambing yang masih hidup juga telah disuntik vitamin dan obat lainnya. 

Baca Juga:Ketua DPRD Gunungkidul Endah Subekti Tumbang, Banyak Wajah Baru Duduk di Kursi Dewan

Desinfektan dan formalin tersebut disemprotkan di lokasi penyembelihan kemudian lokasi penguburan dan lokasi bekas untuk nyeret sapi ke lokasi penguburan. Karena memang kan sapinya mati dari kandang lalu diseret keluar. 

"Artinya kan kita merunut supaya ini disiram dengan formalin,” terangnya.

Selain itu, pihaknya juga menyiramkan formalin di semua lokasi yang tercemar seperti di kandang dan di lokasi pengulitan serta mengambil sample tanah. Saat ini sampel tersebut dibawa ke laboratorium BBVet Wates. 

Tanggapan Bupati Gunungkidul

Bupati Gunungkidul Sunaryanta menanggapi munculnya kembali kasus antraks di wilayahnya. Pensiunan TNI AD ini menyebut semuanya bermula ketika masyarakat Gunungkidul belum menghilangkan kebiasaan lama mereka, membrandu (menyembelih) hewan yang sakit atau mati untuk dikonsumsi bersama-sama. 

Baca Juga:Isengnya Agak Laen, Pria Asal Gunungkidul Ini Nekat Maling di Gerbong Kereta Api Saat Perjalanan Pulang Kerja

Sunaryanta mengatakan, kasus antraks sudah pernah muncul di Gunungkidul. dalam setahun dan dua tahun terakhir wilayahnya sempat dihebohkan dengan paparan antraks terhadap hewan ternak dan manusia. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak