Pakar Geologi UGM Sebut Selat Muria Tak akan Muncul Kembali karena Imbas Banjir

Dari aspek geologi, Salahuddin menuturkan wilayah Demak, Juwana, dan Pati, Jawa Tengah mulanya Selat Muria yang berubah menjadi dataran rendah di sekitar abad 10 hingga 15

Galih Priatmojo
Senin, 25 Maret 2024 | 20:24 WIB
Pakar Geologi UGM Sebut Selat Muria Tak akan Muncul Kembali karena Imbas Banjir
Foto udara kondisi jalur pantura Demak-Kudus yang terendam banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (9/2/2024). ANTARA FOTO/Aji Styawan/tom.

Lebih lanjut, ia menuturkan adanya faktor perubahan lingkungan terutama dampak dari pertumbuhan permukiman yang begitu pesat di wilayah dataran rendah bekas Selat Muria itu juga berdampak secara geologis.

Dampak geologis yang ditimbulkan dari pemadatan lahan untuk pendirian bangunan serta penggunaan air tanah membuat tanah menjadi kompak, padat, dan agak turun.

Hal tersebut, kata dia, yang menyebabkan daerah Demak, Pati, dan Juwana rentan banjir, terlebih di tengah meningkatnya bencana hidrometeorologis yang terjadi selama musim hujan saat ini.

Salahuddin menambahkan hujan dengan intensitas tinggi dan terus menerus berpotensi meningkatkan debit air di wilayah hulu sungai sehingga memicu banjir ekstrem dan akan surut selama berhari-hari.

Baca Juga:Mencuat Kasus Dugaan Kekerasan Seksual di Filsafat UGM, Kampus Lakukan Pendalaman

Untuk mengantisipasi bencana serupa di Demak dan sekitarnya, menurut Salahuddin, pemerintah perlu mengkaji ulang kapasitas tanggul sungai saat muncul potensi banjir ekstrem sehingga sungai-sungai di kawasan tersebut mampu membawa lebih banyak debit air hujan tanpa harus menyebabkan banjir.

"Upaya normalisasi sungai memang sudah dilakukan, tetapi ke depan perlu dilakukan redesain dengan menyesuaikan kondisi saat ini," ujar dia.

Selain itu, Salahuddin memandang perlu adanya upaya pengawasan dan perawatan tanggul secara berkala sehingga dapat mencegah tanggul longsor di sejumlah titik yang bisa menyebabkan pendangkalan sungai.

Menurut dia, pendangkalan sungai akan mengakibatkan kapasitas tanggul menjadi berkurang.

Baca Juga:Pasca Petisi Kampus Memanggil, Guru Besar UGM Prof Koentjoro Soeparno Diteror

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak