Strategi Pemkot Jogja usai TPA Piyungan Tutup, Maksimalkan Depo Sampah yang Kurang Terisi

Mareta mengatakan tetap akan ada pembatasan untuk pembuangan sampah ke depo-depo pascapenutupan TPA Piyungan.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 02 Mei 2024 | 18:29 WIB
Strategi Pemkot Jogja usai TPA Piyungan Tutup, Maksimalkan Depo Sampah yang Kurang Terisi
Tumpukan sampah di Jalan I Nyoman Bagus Oka, Kotabaru, Kota Yogyakarta, Senin (22/04/2024). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bakal memaksimalkan sejumlah depo sampah di wilayahnya yang kurang terisi dalam beberapa hari ke depan. Hal ini menyusul penutupan permanen TPA Piyungan.

Ketua Tim Kerja Penanganan Persampahan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Mareta Hexa Sevana menuturkan pihaknya sudah mengukur kapastias setiap depo yang ada. Termasuk untuk menerima timbunan sampah dalam sehari.

"Kita ada strategi seperti permainan dakon. Jadi saling geser antar depo agar merata dan tidak penuh disalah satu depo," kata Mareta ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (2/5/2024).

Disampaikan Mareta, pihaknya akan berkoordinasi dengan mandor-mandor yang ada di setiap depo untuk saling mengisi. Hal ini akan dilakukan beberapa waktu ke depan sembari menunggu TPST 3R yang dibangun siap beroperasi.

Baca Juga:TPA Piyungan Akhirnya Ditutup, Begini Siasat Pemkot Jogja Atasi Persoalan Sampah

Pihaknya sendiri telah melakukan pengerukan sampah secara maksimal sehari sebelum penutupan TPA Piyungan pada Rabu (1/5/2024). Walaupun memang sekarang masih ada beberapa sampah yang masih tertahan.

"Sekarang kondisinya masih ada beberapa yang tertahan, dan sistem dakon tadi sudah mulai kita terapkan. Sekarang hampir merata tapi setidaknya tidak cepet luber," ucapnya.

Mareta mengatakan tetap akan ada pembatasan untuk pembuangan sampah ke depo-depo pascapenutupan TPA Piyungan. Kendati demikian sifatnya situasional dengan melihat kondisi.

Apalagi saat ini sudah ada TPST 3R Nitikan yang beroperasi mengolah sampah hingga 60-75 ton per hari. Ditambah dalam minggu ini ditargetkan untuk TPST 3R Kranon akan mulai beroperasi dengan kapasitas 40-45 ton per hari.

"Jadi fleksibel jam bukanya karena sangat kasuistik sekali di setiap depo dan karakter warganya juga beda-beda. Jadi kita monitoringnya juga harian dengan teman-teman yang di depo," ucapnya.

Baca Juga:Ditargetkan Awal Mei, Pemkot Jogja bakal Operasikan Satu Lagi TPST 3R

Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo menambahkan ada 14 depo yang tersedia di Kota Jogja. Pihaknya yakin depo-depo yang tersedia itu akan mampu menampung sampah perkotaan.

"Kondisi depo masih sangat kondusif sekali, seperti Mandala itu ya sepertiga isinya," ujar Singgih.

Di sisi lain, pihaknya menekankan kepada masyarakat untuk tetap memilah dan mengolah sampahnya dari rumah. Hal itu bertujuan agar produksi volume dari rumah tangga tidak semakin meningkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini