Surat Edaran Kelulusan Terbit, Disdikpora DIY Desak Sekolah Awasi Siswa Agar Tak Lagi Ricuh

Suherman menyebutkan, Disdikpora sudah mengumpulkan kepala sekolah yang siswanya terlibat dalam insiden kericuhan kemarin. Namun dari pertemuan, urung diketahui pemicu bentrok

Galih Priatmojo
Selasa, 14 Mei 2024 | 19:57 WIB
Surat Edaran Kelulusan Terbit, Disdikpora DIY Desak Sekolah Awasi Siswa Agar Tak Lagi Ricuh
Potret sejumlah siswa yang diduga tawuran di Kota Jogja saat jam pelajaran masih berlangsung. (Twitter/@merapi_uncover)

SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (disdikpora) DIY meminta sekolah mengawasi siswanya. Sebab Disdikpora belum mengetahui secara pasti penyebab kericuhan yang terjadi pada sejumlah siswa di Jalan Pramuka, Senin (13/05/2024) kemarin.

"Kami minta sekolah masing-masing menjaga anak-anaknya agar tidak terjadi hal semacam [tawuran] itu dan tidak terprovokasi dengan adanya anak-anak dari luar sekolahnya," papar Wakil Kadisdikpora DIY, Suherman kepada wartawan, Selasa (14/05/2024). 

Suherman menyebutkan, Disdikpora sudah mengumpulkan kepala sekolah yang siswanya terlibat dalam insiden kericuhan kemarin. Namun dari pertemuan tersebut, pihaknya belum mengetahui persis pemicu bentrok tersebut. 

Sebab sebelumnya tidak ada kejadian yang serius antarsekolah tersebut. Karenanya dimungkinkan kericuhan tersebut terjadi akibat adanya provokasi antarsiswa yang memancing siswa lain tawuran. 

Baca Juga:Polisi Sita Gir hingga Pil Yarindo dalam Aksi Provokasi Pelajar di Kota Jogja

"Yang jelas kami sampaikan jangan terprovokasi. Kepala sekolah ke depannya juga harus menjaga anak-anaknya tidak terprovokasi, kan ini sebenarnya sudah kelulusan, tapi penyerahan kembali ke orang tua belum," ujarnya. 

Suherman menambahkan, sebenarnya Disdikpora sudah memperingatkan agar sekolah mengantisipasi munculnya bentrok saat perayaan kelulusan sekolah. Bahkan Disdikpora telah mengeluarkan surat edaran yang berisi permintaan terhadap pihak sekolah dan orang tua agar mengawasi aktivitas para siswa. 

Surat edaran tersebut terbit sebelum pengumuman kelulusan. Namun ternyata kejadian kerusuhan tetap saja terjadi. 

"Imbauan itu isinya kami minta orang tua untuk menjaga. Euforia boleh tapi tidak melampaui batas," ungkapnya. 

Karenanya Suherman kembali menegaskan agar sekolah untuk mengawasi para murid. Hal itu penting agar tidak terjadi gejala yang saling memancing antarsekolah.

Baca Juga:Peristiwa Diduga Tawuran Pecah di Kota Jogja, Polisi Amankan Sejumlah Pelajar

"Kemudian juga memikirkan kelanjutan studinya, bagi anak-anak yang ingin melanjutkan," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini