Pasalnya pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan kontraktor tol untuk menyiasati hal tersebut. Termasuk pemilihan waktu dalam mengerjakan proyek yang berada di sekitar sekolah.
"KBM berjalan lancar tidak ada masalah, cuma kalau pas habis KBM itu kan tol pas pengerjaan suara bergetar itu, tapi dikerjaan itu setelah KBM, saat KBM ya cuma urug, penimbunan itu saja. Jadi untuk sekarang itu tidak masalah, kalau kemarin pas ASPD pun dihentikan kegiatan tol. Beberapa jam sekali juga disiram biar tidak debu," tandasnya.
Sudah Disiapkan Tanah Pengganti
Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman mencatat hanya ada satu sekolah di wilayahnya yang terdampak proyek jalan tol. Sekolah tersebut adalah SD Negeri Nglarang di kawasan Tlogoadi, Mlati, Sleman.
Baca Juga:DWS Disebut Akan Dampingi Sri Kustini di Pilkada Sleman, Ini Kata Gerindra
Informasi ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana. Diketahui SD tersebut terkena dampak dari pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo Seksi 2 Paket 2.2 ruas Trihanggo-Junction Sleman.
"Terdampak tol itu ada satu SD Ngalarang, yang jelas SD Nglarang itu (yang terdampak tol) lainnya enggak ada," kata Ery, Rabu (19/6/2024).
Dia memastikan sejauh ini hanya SD Ngalarang saja yang terdampak tol. Baik untuk proyek tol Jogja-Solo maupun Jogja-Bawen.
"Hanya itu, yang SD Banyurejo 2 itu mau kena tapi akhirnya enggak jadi, sehingga enggak jadi, hanya itu, lainnya engga. Ya hanya mepet-mepet tol tapi tidak terdampak," imbuhnya.
Disampaikan Ery, saat ini pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan sekolah maupun pihak jalan tol terkait hal tersebut. Berdasarkan kesepakatan, nantinya SD Ngalarang akan dipindahkan ke lokasi yang masih berada di Tlogoadi.
Baca Juga:Ada Temuan Berat Elpiji di Bawah Ketentuan, Pemkab Sleman Sidak SPPBE
"Ini kan sudah kita komunikasikan, tanah pengganti sudah ada, pembangunannya sudah kita komunikasikan dengan pihak tol akan segera dibangun, segera akan kita rapatkan lagi," terangnya.