SuaraJogja.id - Rektorat Universitas Gadjah Mada (UGM) buka suara terkait kabar dugaan pelecehan saat acara Pionir Gadjah Mada 2024. Berdasarkan hasil koordinasi, pihak rektorat menyatakan kejadian tersebut belum dapat disimpulkan kebenarannya.
"Setelah koordinasi, mengenai kebenaran ada atau tidaknya kejadian tersebut belum bisa disimpulkan," kata Sekretaris UGM Andi Sandi saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kamis (1/8/2024).
Selain itu, Andi Sandi menyebut tidak ada laporan apapun yang masuk kepada Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UGM.
"Belum ada laporan yang masuk ke Satgas PPKS UGM sampai saat ini," ungkapnya.
Baca Juga:Viral Begal Payudara Beraksi di Sleman, Polisi Lakukan Penyelidikan
Sebelumnya informasi tersebut muncul pertama kali di media sosial (medsos) Twitter atau X. Ketika dicek kembali, saat ini unggahan tersebut sudah tidak ada.
Diketahui Pionir Gadjah Mada ini merupakan kegiatan pembelajaran, pengenalan, penggalian potensi, dan orientasi bagi mahasiswa baru.
Pionir yang dilaksanakan di tahun 2024 sebagai bentuk transformasi dari Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB). Total ada sebanyak 10.678 mahasiswa baru yang mengikuti PIONIR Gadjah Mada kali ini.
Sebanyak 10.678 mahasiswa baru itu terdiri atas 8.815 mahasiswa Program Sarjana dan 1.863 mahasiswa Program Sarjana Terapan. Dari jumlah tersebut sebanyak 1.003 mahasiswa atau 9,34 persen mahasiswa bantuan KIP-K atau Program Bidikmisi dan PBUTM/ Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu sebelumnya.
Berdasarkan jenis kelaminnya, 4.332 mahasiswa laki-laki dan 6.346 mahasiswa perempuan.
Baca Juga:Mencuat Dugaan Pelecehan Seksual saat Pionir UGM, Satgas PPKS Berikan Respons
Pada Program Sarjana, jumlah lulusan sekolah menengah yang memilih UGM baik sebagai pilihan 1, 2, maupun 3 sejumlah 166.162 orang yang tersebar di 71 program studi. Sedangkan yang memilih Program Sarjana Terapan pada tahun ini 46.770 untuk 22 program studi.