SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (dinkes) DIY menyiapkan sekitar 600 ribu vaksin Japanese Encephalitis (JE). Sebab saat ini ditemukan 13 kasus radang otak yang diduga terkait dengan virus JE di DIY.
"Meskipun jumlah kasus masih terbilang rendah, kami tidak bisa mengabaikan potensi dampak serius dari penyakit ini," ujar Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setyaningasutie di Yogyakarta, Jumat (23/8/2024).
Vaksinasi JE yang ditargetkan dimulai pada September 2024, menurut Pembajun merupakan langkah proaktif untuk melindungi anak-anak dari ancaman radang otak. Sebab penyakit ini dapat menyebabkan disabilitas permanen.
"Radang otak akibat JE dapat menyebabkan disabilitas seumur hidup, yang tentu akan menjadi beban berat bagi penderita dan keluarganya," ujarnya.
Baca Juga:Proyek Kolaborasi FISIP UAJY dan Suara.com Mendapatkan Dana Padanan Kemendikbud
Program vaksinasi JE di DIY akan menyasar sekitar 600 ribu anak berusia 9 bulan hingga 15 tahun. Pelaksanaannya dijadwalkan selama dua bulan, September hingga Oktober 2024.
"Vaksinasi akan dilakukan di puskesmas, posyandu, serta beberapa rumah sakit terpilih. Vaksinasi ini akan diberikan secara gratis," jelasnya.
Pembajun menyatakan, DIY menjadi provinsi ketiga di Indonesia yang mendapat kesempatan melaksanakan program vaksinasi JE. Sebelumnya Kemenkes menyasar DKI Jakarta dan Kalimantan Barat.
"Kami menargetkan cakupan vaksinasi di atas 95 persen untuk memastikan perlindungan maksimal bagi populasi anak-anak di DIY," jelasnya.
Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR), lanjutnya juga terus dijalankan di puskesmas-puskesmas untuk memantau perkembangan kasus radang otak. Masyarakat juga diedukasi tentang gejala-gejala infeksi JE dan pentingnya vaksinasi JE sebagai tindakan pencegahan.
Baca Juga:Satgas KTR Kulon Progo Bakal Tutup Display Rokok di Warung dan Swalayan
"Program vaksinasi JE ini diharapkan dapat mencegah peningkatan kasus radang otak di masa mendatang dan melindungi generasi muda dari ancaman disabilitas akibat infeksi JE," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi