Meskipun lapisan H2S biasanya menandai batas kehidupan, menurut dia, tim peneliti menemukan beberapa spesies udang yang berenang di atasnya.
Juswono menyebut fenomena itu mengejutkan karena H2S dikenal sangat sepi dari kehidupan, sementara area di atasnya dipenuhi kabut yang kaya dengan kehidupan.
"Udang-udang ini diduga memiliki kemampuan khusus untuk mentolerir H2S, memanfaatkan lingkungan ekstrem ini untuk mencari makanan yang tidak bisa diakses oleh makhluk lain dan ini yang menarik perhatian saya," kata dia.
Dengan ditemukannya berbagai fenomena unik dan mikroba baru, ia berharap Ekspedisi Internasional Banggai Series 1 dapat menjadi landasan bagi penelitian-penelitian lanjutan yang akan menggali lebih dalam potensi karst di Indonesia dan kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan global.
Baca Juga:Spanduk 'Peringatan Darurat' FH UGM Kembali Berkibar, Dosen Kritik Pencopotan Terkait Donatur