Ini Sederet Keunggulan Pesawat Tanpa Awak Palapa S-1 Milik UGM yang Dilirik Prabowo

Palapa S-1 merupakan sistem pesawat tanpa awak dengan kemampuan take off dan landing secara vertikal (VTOL). Menggunakan sistem pendorong mesin gasoline

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 03 September 2024 | 19:21 WIB
Ini Sederet Keunggulan Pesawat Tanpa Awak Palapa S-1 Milik UGM yang Dilirik Prabowo
Pesawat tanpa awak, Palapa S-1 di Gedung Engineering Research and Innovation Center (ERIC) Fakultas Teknik UGM, Selasa (3/9/2024). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

Selain diperuntukan melihat titik api, kata Gesang, pesawat nirawak ini pada dasarnya bisa digunakan untuk bermacam-macam keperluan. Menyesuaikan dengan sensor yang dibawa atau dipasang di pesawat tersebut.

"Selain untuk monitoring untuk mapping pesawat ini juga bisa digunakan untuk recognition ya, untuk militer untuk mengintai kondisi musuh yang jaraknya masih jauh. Kemudian bisa untuk patroli laut, kemudian bisa untuk pemantauan perkebunan dan pertambangan dan lain-lain," ungkapnya.

Disampaikan Gesang, saat ini tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 30-40 persen. Dengan biaya pembuatan berkisar sekitar Rp300 juta.

Dia memastikan pesawat nirawak ini sudah siap untuk diproduksi dalam jumlah yang banyak. Menyesuaikan permintaan atau kebutuhan dari pasar itu sendiri.

Baca Juga:Siap Digunakan Awal 2025, Garin Nugroho Sebut GIK UGM Wajib Punya CSR

"Harga jualnya mungkin kisaran 2 sampai 3 kali itu. Jadi kapasitas produksi kita itu 3 bulan itu kita bisa membuat 7-10 unit selama 3 bulan. Sistem pemesanan dulu karena ini masih dalam tahap awal-awal untuk diproduksi," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak