Tim Ekspedisi UGM Eksplorasi Gua-gua Karst Tersembunyi di Banggai

"Di kedalaman sekitar 20 meter, lapisan H2S ini berinteraksi dengan oksigen yang ada di dalam air, membentuk asam sulfat yang sangat korosif," jelas Juswono.

Galih Priatmojo
Minggu, 01 September 2024 | 19:49 WIB
Tim Ekspedisi UGM Eksplorasi Gua-gua Karst Tersembunyi di Banggai
Tim peneliti dari UGM bersama sejumlah ahli internasional mengeksplorasi gua-gua karst tersembunyi dalam Ekspedisi Internasional Banggai Series 1. ANTARA/HO-UGM

SuaraJogja.id - Tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM)  Yogyakarta bersama sejumlah ahli internasional mengeksplorasi atau penjelajahan  gua-gua karst tersembunyi dalam Ekspedisi Internasional Banggai Series 1.

Koordinator Ekspedisi Hendrie Adji Kusworo dalam keterangannya di Yogyakarta, Minggu mengatakan ekspedisi berlangsung 17-27 Agustus 2024 menyusuri tiga wilayah utama, yakni Kabupaten Banggai, Kabupaten Banggai Kepulauan, dan Kabupaten Banggai Laut.

"Ekspedisi ini baru merupakan langkah awal dari rangkaian penelitian yang akan dilakukan bersama antara para peneliti dari berbagai negara," kata Hendrie.

Dia mengatakan ekspedisi tersebut bertujuan mengeksplorasi studi karst dan gua di kawasan yang menyimpan banyak potensi geologi untuk kepentingan ilmu pengetahuan global.

Baca Juga:Spanduk 'Peringatan Darurat' FH UGM Kembali Berkibar, Dosen Kritik Pencopotan Terkait Donatur

Menurut Hendrie, keterlibatan peneliti internasional menunjukkan betapa besarnya minat komunitas ilmiah global untuk mendalami fenomena karst di Indonesia.

Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan, dan Banggai Laut di Sulawesi Tengah menjadi wilayah eksplorasi karena dikenal memiliki berbagai gua karst yang tersebar di darat maupun laut.

Daerah tersebut sangat kaya akan formasi karst, termasuk sungai bawah tanah dan mata air yang muncul di laut.

"Penemuan gua-gua yang tersembunyi di balik karst ini merupakan daya tarik utama yang membuat kami tertarik untuk melakukan eksplorasi lebih lanjut," kata Catrapatti Raditya dari Sainsreka Explorasia (SRX) sekaligus sebagai Lead Operation Officer.

Salah satu penemuan menarik dalam ekspedisi itu adalah gua yang dinamakan "Udang Maote".

Baca Juga:Dari Akikah Hingga RPA, Juru Sembelih Yogyakarta Digembleng Fapet UGM

Nama tersebut, menurut Catrapatti, diberikan setelah tim peneliti berdiskusi dengan masyarakat setempat yang menceritakan tentang fenomena unik di dalam gua tersebut yang mereka sebut sebagai "White Rain" atau hujan putih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak