Kebun Anggur di Pekarangan Rumah? Warga Jogja Buktikan Lahan Sempit Bukan Halangan

Eka Yulianta menuturkan bahwa pengembangan budidaya tanaman dan bibit anggur ini sudah dilakukan sejak awal pandemi Covid-19.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 08 September 2024 | 21:20 WIB
Kebun Anggur di Pekarangan Rumah? Warga Jogja Buktikan Lahan Sempit Bukan Halangan
Masyarakat Kampung Tompeyan Kelurahan Tegalrejo Kota Yogyakarta mengembangkan Kebun Tegal Anggur. (dok.Istimewa)

Menurutnya, keberadaan Kebun Tegal Anggur sebagai bukti bahwa pertanian dapat dilakukan dimanapun termasuk di tengah perkotaan.

"Kampung Tompeyan itu sudah berhasil menjadi percontohan, di lahan yang se-sempit ini dengan kontur tanah yang seperti ini [di pinggir sungai dan full paving blok] bisa memiliki kebun buah anggur," tutur Sugeng.

Disampaikan Sugeng, dalam bertani sudah tidak ada alasan lahan sempit. Masyarakat hanya perlu menumbuhkan niat untuk bertani dan adaptif terhadap lingkungan di sekitarnya.

"Di lahan sempit, di perkotaan seperti ini pilihlah tanaman yang bisa tumbuh di lahan sempit dengan hasil yang memiliki nilai ekonomi tinggi," ucapnya.

Baca Juga:Pola Hidup Tak Sehat, Biang Kerok Tingginya Diabetes di Yogyakarta

Sugeng mengatakan konsep pertanian di tengah perkotaan harus mampu memanfaatkan dan mengoptimalkan tanah yang hanya sejengkal. Pihaknya juga mendorong masyarakat agar mampu menangkap hilirisasi.

Menciptakan sebuah produk dengan mengambil bahan pokok dari daerah lain di luar Kota Yogyakarta. Namun diolah dan dipasarkan di Kota Yogyakarta.

"Masyarakat Kota Yogyakarta harus memiliki kemenangan. Harus bisa menghasilkan produk-produk yang unik, out of the box dan berbeda dengan daerah-daerah lainnya sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi," ujar dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak