Ganjar dan Enam Dosen UGM Masuk Daftar 2 Persen Ilmuwan Berpengaruh di Dunia

Adapun Ganjar Alfian banyak melakukan publikasi soal penerapan dari kecerdasan artifisial dan "Internet of Things (IoT)" untuk bidang manufaktur, kesehatan hingga transportasi

Galih Priatmojo
Senin, 23 September 2024 | 17:22 WIB
Ganjar dan Enam Dosen UGM Masuk Daftar 2 Persen Ilmuwan Berpengaruh di Dunia
Universitas Gadjah Mada (UGM) - (SuaraJogja.id/HO-UGM)

SuaraJogja.id - Tujuh dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam daftar World's Top 2 Percent Scientist 2024 yang dirilis oleh Stanford University dan Elsevier.

Mereka adalah Prof Abdul Rohman dari Fakultas Farmasi, Prof Muh Aris Marfai dari Fakultas Geografi, Prof Ahmad Maryudi dari Fakultas Kehutanan, Dr Ganjar Alfian dari Sekolah Vokasi, Eka Noviana, Ph.D., dari Fakultas Farmasi, Muhammad Akhsin Muflikhun Ph.D., dari Fakultas Teknik, dan Prof Jumina dari Fakultas MIPA.

Aris Marfai dalam keterangan resmi UGM di Yogyakarta, Senin, menuturkan bahwa prestasi itu sebagai bentuk refleksi sekaligus motivasi agar lebih banyak memberikan kontribusi riset dan pengabdian kepada masyarakat.

"Tentu hal ini dapat digunakan untuk refleksi dan motivasi bagi kita dalam memberikan kontribusi dan pengabdian pada masyarakat luas melalui pemanfaatan dan pengembangan bidang keilmuan," ujar dia.

Baca Juga:Revolusi Energi: UGM Kembangkan Hidrogen untuk Gantikan Bahan Bakar Fosil

Aris mengaku selama ini lebih banyak melakukan publikasi di bidang ilmu geografi terutama terkait geomorfologi, kebencanaan, informasi geospasial dan kepesisiran.

"Lebih dari 300 publikasi yang telah dihasilkan selama ini, baik berupa jurnal internasional, jurnal nasional, buku, buku chapter, buku ajar, dan prosiding seminar," kata dia yang saat ini menjabat Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG).

Berdasarkan hasil penelusuran Google Scholar, kata Aris, ada 15 publikasi teratas berupa jurnal internasional bereputasi atas dengan data disitasi antara 150 sampai 250 kutipan tiap publikasi.

"Dari data Google Scholar total kutipan dari seluruh publikasi kami mencapai 5.713. Sebagian besar disitasi oleh publikasi lain di luar negeri," ujar dia.

Baginya, predikat yang diperoleh bukanlah tujuan, namun semata-mata sebagai konsekuensi atas kemauan, dedikasi dan pengabdian secara terus menerus pada ilmu pengetahuan untuk kebermanfaatan yang luas pada masyarakat.

Baca Juga:Jokowi Canangkan Wanagama Nusantara, Dukung IKN Jadi Smart Forest City

Hal yang sama disampaikan oleh Ahmad Maryudi yang mengaku senang bisa masuk daftar tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak