Bukan Klitih, Ini Fakta di Balik Penangkapan Sekelompok Remaja di Selokan Mataram

Irwiantoro menuturkan bahwa dua kelompok yang berselisih itu melibatkan beberapa anak.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 30 September 2024 | 15:04 WIB
Bukan Klitih, Ini Fakta di Balik Penangkapan Sekelompok Remaja di Selokan Mataram
Baru-baru ini, istilah "klitih" kembali dibicarakan seiring dengan kasus klitih yang memakan korban. (Suara.com/Iqbal Asaputro)

SuaraJogja.id - Sekelompok remaja di wilayah Selokan Mataram, Jombor, Mlati, Sleman diamankan kepolisian. Mereka diduga melakukan tindak pidana kejahatan jalanan atau klitih.

Informasi tersebut sempat diunggah pada media sosial dan terjadi pada Minggu (29/9/2024) malam. Dalam narasi yang disampaikan, ada empat orang yang diamankan dalam peristiwa itu.

Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Kapolsek Mlati, Kompol Irwiantoro menyatakan peristiwa itu bukan kejadian klitih. Disampaikan Irwiantoro, kejadian tersebut hanya kesalahpahaman antara dua kelompok.

"Itu bukan klitih tapi hanya kesalahpahaman di antara 2 kelompok rombongan anak-anak di jalan yang saling salip dan saling kejar dan terjatuh di jalan," kata Irwiantoro, Senin (30/9/2024).

Baca Juga:Korban Kekerasan Seksual di Gunungkidul Meningkat, Sebagian Terjadi di Lingkungan Pondok Pesantren

Irwiantoro menuturkan bahwa dua kelompok yang berselisih itu melibatkan beberapa anak. Mereka saling mengendarai sepeda motor saat kejadian.

"Yang berselisihpaham 2 anak boncengan dengan satu kendaraan sepeda motor dengan 8 anak yang berboncengan ada 4 ranmor dan yang terjatuh 2 kendaraan," ungkapnya.

Peristiwa itu bermula dari dua kelompok itu yang saling berkejar-kejaran dari Jalan Magelang tepatnya di simpang empat Pingit. Rombongan melaju ke arah utara hingga tiba di area selokan mataram.

Setidaknya ada dua motor yang terjatuh di selokan tepatnya di Dusun Gedongan, Sinduadi. Sejumlah remaja pun turut diamankan oleh personel Polsek Mlati di lokasi tersebut.

"Ya ada [terjatuh] luka ringan lecet-lecet saja," ucapnya.

Baca Juga:Gempa Megathrust Ancam Yogyakarta, Warga Dilatih Tingkatkan Kesiapsiagaan

Terkait senjata tajam (tajam) dari tangan para remaja tersebut, Irwiantoro memastikan tidak ada. Permasalah itu pun sudah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Tidak ada sajam, apabila ada pasti kita proses lebih lanjut. Dan permasalahan sudah selesai secara kekeluargaan," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini