Cerita Dewi Beradu Nasib ke Yogyakarta Demi Lolos CPNS, Berharap Bisa Makin Sejahtera

Lulusan Universitas Tidar Magelang ini mengaku baru pertama kali ikut CPNS di Yogyakarta. Dia memilih formasi Pengawas Benih yang hanya ditawarkan Dinas Pertanian DIY.

Galih Priatmojo
Rabu, 16 Oktober 2024 | 15:05 WIB
Cerita Dewi Beradu Nasib ke Yogyakarta Demi Lolos CPNS, Berharap Bisa Makin Sejahtera
Para peserta antre ikut tes CPNS di Yogyakarta, Rabu (16/10/2024). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Pegawai Negeri Sipil (PNS) nampaknya masih jadi profesi menjanjikan bagi generasi Z saat ini. Mereka rela kerja keras untuk bisa mengikuti seleksi Calon PNS (CPNS).

Sebut saja Dewi Nur Aini yang rela jauh-jauh datang dari Purworejo untuk ikut Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Pemda DIY di BLPT DIY, Rabu (16/10/2024). Perempuan berusia 25 tahun ini bahkan harus naik Kereta Rel Listrik (KRL) sejak pagi dilanjutkan naik ojek online untuk bisa datang ke tempat ujian tulis.

"Tadi berangkat dari jam sembilan biar tidak telat ujian jam satu," ujarnya.

Lulusan Universitas Tidar Magelang ini mengaku baru pertama kali ikut CPNS di Yogyakarta. Dia memilih formasi Pengawas Benih yang hanya ditawarkan Dinas Pertanian DIY.

Baca Juga:Siaga Banjir, Jogja Pasang 3 EWS Canggih di Sungai Belik dan Kali Buntung

Baginya, PNS masih jadi profesi yang menggiurkan bagi anak muda sepertinya. Kesejahteraan nasib, jenjang karier dan gaji yang terus saja meningkat tiap tahun membuatnya memilih jadi PNS alih-alih profesi lainnya.

"Formasi pengawas benih juga cuma ada di pemda jogja sini, jadi milih ujian kesini. Kalau diterima nanti pun tidak masalah kalau tiap harus nglaju (pulang pergi-red) jogja-purworejo," ungkapnya.

Untuk mengikuti tes CPNS kali ini, Dewi mempersiapkan diri sebulan lebih. Dia mempelajari berbagai materi terkait ujian, meskipun CPNS ini merupakan pengalaman pertamanya.

Dia berharap nasibnya akan membaik bila diterima. Sebab selama ini, dia belum mendapatkan kesejahteraan yang memadai di tempat bekerjanya saat ini.

"Sebelumnya saya bekerja di sektor pemerintahan, dan saya merasa kesejahteraan di tempat kerja saat ini masih di bawah UMR. Itulah alasan saya ingin mencari peluang yang lebih baik," ungkapnya.

Baca Juga:8 Tempat Wisata yang Jadi Saksi Bisu Sejarah Berdirinya Kota Yogyakarta

Hal senada disampaikan Dewi Masita, warga Moyudan, Sleman juga mengaku rela antri sejak pagi untuk bisa ikut CPNS. Lulusan Agro Teknologi UPNVY ini juga memilih formasi Pengawas Benih Tanaman Ahli Pertama di Dinas Pertanian DIY.

"Saya memilih untuk mendaftar di sini karena peluang karier di jurusan saya lebih terjamin. Selain itu, lokasinya yang dekat dengan rumah membuat saya lebih nyaman," paparnya.

Masita mengaku mempersiapkan diri selama dua minggu dan optimis bisa lolos meskipun persaingan sangat ketat. Sebelumnya dia sempat mengikuti ujian pada 2022 lalu.

"Tahun lalu tidak ada lowongan untuk jurusan saya, jadi saya sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan ini," tandasnya.

Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DIY, Amin Purwani mengungkapkan SKD CPNS di DIY diikuti sebanyak 17.933 peserta. Setiap peserta akan diberikan waktu 100 menit untuk menyelesaikan 100 soal ujian dalam ujian.

"Registrasi peserta telah dibuka sejak pukul 09.00 WIB," jelasnya.

Amin menambahkan, peserta harus memahami seleksi CPNS dilakukan dengan cara yang jujur dan transparan. Proses registrasi dan pemeriksaan keamanan pun dijalankan dengan ketat. 

Peserta menjalani prosedur yang mencakup registrasi, penitipan barang, pemeriksaan dengan metal detector, dan kemudian memasuki ruang steril sebelum mengikuti ujian di ruang Computer Assisted Test (CAT).

"Kami memiliki catatan dari tahun-tahun sebelumnya tentang laporan-laporan yang masuk terkait penawaran joki CPNS semacam itu. Kami ingin memastikan bahwa semua peserta merasa aman dan dilindungi dalam proses ini," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini