SuaraJogja.id - Jumlah pengangguran terbuka di Yogyakarta masih tinggi saat ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, angka pengangguran terbuka di provinsi yang berjuluk Kota Pendidikan ini pada Mei 2024 masih berada di angka 3,24 persen.
Untuk menekan angka pengangguran tersebut, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (disdikpora) DIY memberikan modal usaha bagi siswa SMA/SMK yang mengembangkan kewirausahaannya. Modal usaha sebesar Rp10 juta untuk satu tim diberikan guna pengembangan usaha yang sudah dirintis.
"Ya, mereka [siswa SMA/SMK mendapat beasiswa bantuan modal, satu kelompok sebesar Rp10 juta. Intinya untuk stimulan, karena usahanya masih kecil-kecilan dan masih sambil belajar," papar Kadisdikpora DIY, Didik Wardaya di sela Apresiasi Wirausaha Belia di Yogyakarta, Rabu (30/10/2024).
Menurut Didik, banyak siswa SMA/SMK yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Namun mereka juga belum diterima bekerja di sektor formal ataupun non formal.
Baca Juga:Penusukan di Prawirotaman Diduga Berasal dari Miras, Santri Desak Peredarannya Dikendalikan
Karenanya untuk mengurangi tingkat pengangguran, selain pelatihan kewirausahaan, Disdikpora memberikan modal usaha yang dimanfaatkan untuk pengembangan usaha siswa. Hasilnya cukup positif, sejumlah siswa bahkan mampu meraih pendapatan yang cukup fantastis di angka Rp20 juta hingga Rp64 juta per bulan.
Salah satunya tim dari SMKN 1 Tempel yang berhasil meraup omzet hingga Rp64 juta per bulan. Para siswa di sekolah tersebut membuka usaha toko kelontong Junita yang menjual keperluan sehari-hari.
"Jadi ada yang usahanya mungkin baru mencapai omzet Rp20 juta. Pendapatannya mungkin baru Rp3 juta per bulan, tidak masalah. Ini adalah embrio yang kami bentuk untuk jangka panjang, sehingga ketika lulus, mereka sudah memiliki kemampuan dan keterampilan untuk berwirausaha," tandasnya.
Sementara Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mengungkapkan, pengembangan kewirausahaan yang digagas Disdikpora menjadi salah satu jawaban di tengah ketidakpastian ekonomi global dan perubahan sosial yang dinamis.
"Para siswa tetap berani berdiri, membangun usaha, dan memberi dampak nyata bagi masyarakat sekitar," ujarnya.
Baca Juga:Miras Ilegal Dijual Online di Jogja, Sultan Kumpulkan Pj Bupati & Wali Kota
Paku Alam berharap, para siswa yang menjadi wirausahawan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, mengikuti arus, namun tetap teguh memegang prinsip dan nilai-nilai yang diyakininya. Apalagi mereka merupakan generasi muda yang berperan memperkuat kemandirian bangsa.
"Melalui usaha yang kalian bangun, kalian bukan hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga menghidupkan perekonomian lokal dan memajukan masyarakat. Kalian adalah contoh nyata dari generasi yang berani berinovasi dan memberikan solusi bagi permasalahan di sekitar," imbuhnya.