SuaraJogja.id - Tim Nasional (Timnas) Indonesia baru saja mengalahkan timnas Arab Saudi dengan skor meyakinkan 2-0. Selain mendongkrak posisi Timnas Indonesia dari dasar klasemen ke peringkat 3 sementara, kemenangan ini juga menghapus kepedihan kala Timnas Indonesia menelan pil kekalahan dari tim Samurai Biru, Jepang dengan skor telak 0-4.
Meskipun kalah, tetapi ada momen-momen penting yang menjadi perhatian khalayak dalam pertandingan tersebut. Salah satunya adalah dukungan suporter Indonesia yang menampilkan koreo berbentuk Godzila vs Gundala, pahlawan fiksi buatan Indonesia. Ilustrasi dari koreo inipun sangat mencengangkan karena gambarnya sangat detail.
Tak ada yang menyangka jika koreo berbentuk Godzila vs Gundala ini merupakan karya pemuda asal Bantul, Febru Danar Surya. Lelaki kelahiran Sleman dan sejak lahir tinggal di Banguntapan Bantul ternyata tak mengenyam bangku kuliah. Lelaki kelahiran 1991 ini ternyata lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Koperasi Yogyakarta, yang bukan merupakan SMK Favorit di Kota Jogja.
"Ya saya tidak kulaih, jadi [setelah] lulus langsung lanjut freelance. Saya mendirikan Sultan Desain itu," terang lelaki yang akrab dipanggil Aru, Kamis (21/11/2024).
Baca Juga:Buntut Sidak Menteri LHK, Sultan Panggil Pj Wali Kota Jogja, 3 Cawalkot Adu Strategi Tangani Sampah
Aru mengatakan, Sultan Desain mulai berdiri sejak tahun 2016 yaitu sejak dirinya lulus dari SMK Koperasi Yogyakarta. Aru memang tak ingin melanjutan kuliah dan lebih memilih berwirausaha karena ingin membantu orangtuanya. Aru akhirnya memberanikan diri untuk membuka jasa desain grafis dan branding perusahaan dengan nama Sultan Desain.
Dia mengakui awalnya memang belum menawarkan jasa menggambar ataupun ilustrasi karena hanya desain grafis atau jasa untuk membranding perusahaan. Hanya saja, di tahun 2019, jasa pembuatan desainnya mulai pindah halauan di mana mereka mulai menawarkan jasa ilustrasi untuk klien mereka.
"Karena pasion kita lebih ke menggambarnya. dan kita lebih enjoy mengerjakannya," tutur dia.
Untuk ilmu ilustrasi dan menggambar digital seperti sekarang ini, Aru mengaku mendapatkannya secara otodidak alias belajar sendiri. Karena selama di sekolah, Aru hanya mendapatkan ilmu dasar saja.
Hanya saja untuk teknik ilustrasi dan ilmu lain Aru mengaku lebih banyak otodidak. Kemampuan ilustrasi dan menggambar seperti teknik sending ataupun colouring murni dilakukan secara otodidak.
Baca Juga:Kerap Jadi Lokasi Syuting Film, DIY Bisa Raup Pendapatan hingga Rp30 Miliar
Setelah sekian lama berkecimpung di dunia ilustrasi dan menggambar digital, Aru mengaku kaget ketika beberapa waktu yang lalu founder La Grande Indonesia menghubunginya langsung.