Kisah Haru Anna, Pramekers yang Selamat dari Laka hingga Anggap KRL Rumah Kedua

Anna bergabung dalam paseduluran Perempuan Pramekers yang berjumlah lebih dari 50 orang.

Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 13 Desember 2024 | 16:38 WIB
Kisah Haru Anna, Pramekers yang Selamat dari Laka hingga Anggap KRL Rumah Kedua
Anggota Pramekers menaiki KRL dari Stasiun Lempuyangan menuju Solo. [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

Belum lagi biaya yang dibutuhkan juga lebih murah. Anna hanya perlu mengeluarkan Rp16 ribu untuk naik KRL. Biaya lebih besar harus ia tanggung bila menggunakan sepeda motor, setidaknya Anna harus merogoh kocek sekitar Rp25 ribu untuk bensin

Demi bisa berhemat, perempuan yang bekerja di persewaan scaffolding di Solo bahkan menyiapkan motor yang disimpan di rumah penduduk yang berada di Stasiun Solo Jebres dengan sewa penitipan sebesar Rp80 ribu per bulan. Dia tak harus lagi naik taksi atau ojek online untuk bisa sampai ke kantornya yang berjarak sekitar 5 km dari stasiun tersebut.

"Kalau hanya sekali mungkin tidak terasa, tapi kalau tiap hari, selisih ongkos Jogja-Solo lumayan besar kalau naik motor," jelasnya.

Anggota Pramekers tampak tertidur di dalam KRL saat perjalanan dari Stasiun Lempuyangan menuju Solo. [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]
Anggota Pramekers tampak tertidur di dalam KRL saat perjalanan dari Stasiun Lempuyangan menuju Solo. [Kontributor Suarajogja.id/Putu Ayu Palupi]

Jadi korban kecelakaan KA anjlok

Baca Juga:Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya

Banyak pengalaman yang Anna alami selama nglaju Jogja-Solo setiap harinya. Satu peristiwa yang tidak akan pernah dilupakannya adalah saat menjadi korban kecelakaan KA Prameks pada 23 Oktober 2012 silam.

Duduk di gerbong terdepan, Anna yang saat itu pulang kerja sekitar pukul 16.00 WIB tak menyangka akan menjadi korban saat KA Pramkeks yang ditumpanginya anjlok dan terguling di Km 155+ dekat Stasiun Kalasan, Yogyakarta.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Namun trauma masih kadang dirasakannya bila mengingat kejadian tersebut.

"Kaget tiba-tiba gerbong saya terguling saat saya di dalam. Rasanya seperti hidup saya tak selamat. Tapi untungnya masih diberi kesempatan hidup, saya dan penumpang di dalam hanya cidera dan tidak ada satupun yang meninggal dunia. Kalau ingat kejadian itu masih sering merinding," akunya.

Meski pernah menjadi korban, Anna mengaku tak kapok untuk tetap menggunakan transportasi publik untuk berangkat dan pulang kerja. Kondisi yang memaksa untuk berhemat dan fasilitas yang semakin baik dari KRL membuatnya semakin nyaman sebagai pelanggan.

Baca Juga:Gugatan Kepada PT KAI Berlanjut, Keraton Yogyakarta Ingatkan Kepemilikan Lahan Kasultanan

Ada petugas yang terus sigap mendatangi penumpang yang membutuhkan bantuan. Termasuk membantu penumpang dengan keterbatasan fisik yang videonya banyak beredar di sosial media (sosmed).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak