Peringati Hari Ibu, Aisyiyah: Momentum Refleksi Kehidupan Perempuan Indonesia

Salmah mengungkapkan bahwa kasus kekerasan dalam ranah personal seperti dalam rumah tangga lebih tinggi jika dibanding kekerasan dalam ranah publik.

Galih Priatmojo
Minggu, 22 Desember 2024 | 19:08 WIB
Peringati Hari Ibu, Aisyiyah: Momentum Refleksi Kehidupan Perempuan Indonesia
Ilustrasi Merayakan Hari Ibu dalam Islam (Unsplash)

Hal-hal substantif yang bersifat keilmuan dan teknologi, menurut dia, dapat diadaptasi, sedangkan hal-hal yang bersifat moral, gaya hidup, dan materi tidak bisa dicontoh karena bertentangan dengan budaya ketimuran.

Dengan adanya Kongres Perempuan, ‘Aisyiyah terdorong untuk memperkuat dan memperluas gerakan kepioniran yang telah dilakukan sejak awal berdiri, misalnya merintis pendidikan anak usia dini (Frobel School) tahun 1919 yang saat ini bernama TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA), pendidikan keaksaraan, pendirian mushalla perempuan pada 1922, kongres bayi, inovasi peningkatan derajat kaum perempuan, hingga penerbitan majalah Suara ‘Aisyiyah pada 1926.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak