Kasus Leptospirosis di Bantul Menurun, Tapi Jangan Lengah Saat Libur Nataru

"Semua fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang ada sudah mampu menangani kasus ini".

Muhammad Ilham Baktora
Senin, 23 Desember 2024 | 12:25 WIB
Kasus Leptospirosis di Bantul Menurun, Tapi Jangan Lengah Saat Libur Nataru
Ilustrasi tikus (Pexels/jamie hendry)

SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul memperketat kewaspadaan terhadap potensi kasus leptospirosis selama libur Natal dan Tahun Baru. Meskipun jumlah kasus dan angka kematian akibat leptospirosis menurun pada 2024, langkah antisipasi tetap menjadi prioritas.

Berdasarkan data Dinkes Bantul, pada 2022 tercatat 141 kasus leptospirosis dengan 4 di antaranya meninggal dunia. Angka ini meningkat pada 2023, mencapai 147 kasus dengan 7 kematian. Sementara itu, hingga 20 Desember 2024, turun menjadi 56 kasus dengan 6 korban meninggal dunia.

Kesadaran Masyarakat Membantu Penanganan Cepat

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Bantul, Samsu Aryanto, mengungkapkan bahwa kesadaran masyarakat yang semakin meningkat menjadi faktor penting dalam menekan kasus leptospirosis. Masyarakat kini lebih cepat memeriksakan diri ketika mengalami gejala, sehingga petugas kesehatan dapat memberikan penanganan segera.

Baca Juga:Kronologi Penemuan Mayat di Bantul, Berawal dari Motor di Sungai Winongo

"Semua fasilitas pelayanan kesehatan [fasyankes] yang ada sudah mampu menangani kasus ini," jelas Samsu, dikutip dari Harianjogja.com, Senin (23/12/2024).

Penyebab dan Penyebaran Leptospirosis

Samsu menjelaskan bahwa leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans. Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan urine atau darah hewan yang terinfeksi, serta melalui air atau tanah yang telah terkontaminasi. Selain itu, makanan dan minuman yang tercemar bakteri Leptospira juga dapat menjadi media penularan.

Deteksi Dini untuk Mencegah Fatalitas

Kepala Dinkes Bantul, Agus Tri Widiantoro, menghimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala leptospirosis.

Baca Juga:Libur Nataru, Sebanyak 300 Ribu Kendaraan Diperkirakan Masuk Wilayah Bantul

"Gejala seperti nyeri otot atau sendi, diare, mual, muntah, serta demam tinggi harus segera ditindaklanjuti dengan pemeriksaan di fasyankes terdekat agar mendapat penanganan cepat," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak