SuaraJogja.id - Badan Otorita Borobudur (BOB) optimis kunjungan wisatawan tidak akan terpengaruh dengan kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen. Diketahui kenaikan PPN itu mulai diberlakukan pada tahun 2025.
Direktur Utama BOB, Agustin Peranginangin mengaku belum memiliki kajian lebih dalam terkait dampak yang berpotensi muncul terhadap dunia pariwisata atas kebijakan tersebut. Namun pihaknya tetap optimis kunjungan wisata khususnya ke Jogja tidak akan terpengaruh.
"Kami belum ada kajian lebih, berapa tingkat kerentanan wisatawan yang datang di Jogja dengan kenaikan PPN 12 persen tapi kami tetap optimis. Kami optimis ini tidak mengurangi kunjungan ke Yogyakarta," kata Angin kepada awak media, Senin (23/12/2024).
Optimisme itu bisa kemudian ditindaklanjuti dengan inisiatif dari pemerintah dalam program-program kerja lain di bidang pariwisata. Termasuk mungkin insentif pariwisata yang dapat disalurkan.
Baca Juga:Gagal Pindah Gigi, Bus Purwo Widodo Terguling di Tanjakan Pok Cucak, Gunungkidul
Angin tetap berharap kebijakan kenaikan PPN 12 persen itu tidak secara langsung berharap pada sektor pariwisata.
"Harapan kita tidak semua transaksi akan kena, khususnya pembelian tiket atau pun transaksi yang berkaitan langsung dengan pariwisata," ucapnya.
Di sisi lain, Angin bilang bahwa sektor pariwisata merupakan sektor yang paling siap untuk mendukung target pemerintah terkait dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Kesiapan destinasi-destinasi yang ada menjadi alasan utama.
"Kenapa saya, kami sampaikan pariwisata yang paling siap, destinasi kita sudah dibangun cukup lama kemudian internasional pum menghargai itu. Kesiapan destinasi sudah Internasional," ujarnya.
Namun memang diperlukan akses yang lebih optimal untuk mendukung hal tersebut. Aksesibilitas dalam hal ini transportasi menjadi salah satu yang penting untuk diperhatikan.
Baca Juga:Seto Nurdiantoro Soroti Kebugaran dan Emosi Pemain Usai PSIM Tumbang dari Bhayangkara Presisi
Diharapkan ke depan akan ada lebih banyak kemudahan terkait dengan penerbangan internasional. Jika transportasi bisa semakin mudah dan terjangkau, bukan tak mungkin sektor pariwisata bakal optimal pula memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kita yakin dengan dukungan transportasi yang lebih murah pariwisata Indonesia siap membantu Presiden mencapai 8 persen karena pertumbuhan pariwisata kita lebih dari 8 persen," tegasnya.
Memasuki tahun 2025, BOB berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dengan Dinas Pariwisata dan stakeholder terkait. Terlebih untuk meningkatkan pariwisata di Kawasan Pariwisata Borobudur.
Langkah strategis yang direncanakan meliputi pembangunan jembatan penghubung Plono-Nglinggo sebagai akses utama yang menjadi pintu masuk ke kawasan Otoritatif Borobudur dan titik awal pembangunan kawasan.
BOB mendukung Gerakan Wisata Bersih melalui implementasi manajemen sampah sirkular, pelatihan homestay, hospitality, dan hygiene, serta pembangunan waste station di destinasi wisata.
Selain itu pada tahun depan, BOB juga akan melaksanakan event nasional dan internasional berupa festival berskala besar. Diharapkan hal itu dapat meningkatkan daya tarik wisata di kawasan Pariwisata Borobudur.