Berdayakan Tukang Becak Kayuh di Bulan Ramadan, Muhammadiyah Bagikan Becak Listrik 1912

Betrik 1912 ini, menurut Yamin untuk awalnya diprioritaskan bag tukang becak kayu yang sehari-hari masih menyewa becak alih-alih memilikinya.

Galih Priatmojo
Sabtu, 15 Maret 2025 | 15:46 WIB
Berdayakan Tukang Becak Kayuh di Bulan Ramadan, Muhammadiyah Bagikan Becak Listrik 1912
Peluncuran Betrik 1912 Muhammadiyah bagi tukang becak di Yogyakarta, Sabtu (15/3/2025). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Muhammadiyah meluncurkan Becak Listrik (Betrik) 1912 di Yogyakarta, Sabtu (15/3/2025). Becak ini dibagikan untuk lima tukang becak kayuh dari Paguyuban Abang Becak KH Ahmad Dahlan (Pabelan).

Ketua MPM PP Muhammadiyah, M Nurul Yamin menjelaskan kelompok dampingan Pabelan ini adalah transformasi dari yang sebelumnya sudah dibentuk oleh MPM PP Muhammadiyah. Dari 26 anggotanya, baru lima tukang becak kayuh yang mendapatkan bantuan Betrik 1912.

“Kalau sebelumnya [tukang becak kayuh] sudah ada Pabelan, tetapi masih dalam odel gayuh, kita mulai mentransformasikan dengan becak listrik," ujarnya.

Betrik 1912 ini, menurut Yamin untuk awalnya diprioritaskan bag tukang becak kayu yang sehari-hari masih menyewa becak alih-alih memilikinya. Dengan dengan demikian mereka memiliki modal secara mandiri untuk meningkatkan perekonomiannya. Namun kedepan seluruh tukang becak di kawasan Pabelan akan dibantu mengkonversikan becak kayuh jadi listrik. 

Baca Juga:Berbagi Kebahagiaan tanpa Batas, The Kharma Villas Rayakan Ramadan bersama Santri Tunarungu Darul Ashom

Dipilihnya becak listrik selain ramah lingkungan juga memperkuat identitas Kota Yogyakarta sebagai kota budaya, pariwisata, pendidikan, sekaligus kota Muhammadiyah. Oleh karena itu, ke depan Pabelan Betrik 1912 bisa berkolaborasi untuk menyediakan city tour ke situs-situs bersejarah Kota Jogja dan Muhammadiyah.

"Oleh karena itu kami mengajak ke teman-teman Pabelan yang hari ini masih menggunakan bentor, nanti secara bertahap bersama-sama kita bermigrasi,” ungkapnya.

Sementara Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Muchlas MT menjelaskan Betrik 1912 ini hasil dari salah satu riset hilirisasi yang dilakukan oleh UAD sejak 2018 yang bekerja sama dengan Pemkot Yogyakarta dan Dinas Perhubungan.

Betrik 1912 sebagai riset hilirisasi UAD merupakan upaya UAD dalam mendukung gerakan ramah lingkungan. Betrik ini merupakan motor  Direct Current (DC) yang digerakkan oleh baterai kering.

“Baterai maupun motor yang dipakai telah melalui riset, sehingga daya yang digunakan atau dikonsumsi cukup efisien. Sehingga becak ini nanti tidak perlu terlalu banyak di charger,” ungkapnya.

Baca Juga:Jelajah Rasa Nusantara di Masjid Syuhada Jogja, Buka Puasa dengan Menu Khas dari Sabang Sampai Merauke

Ke depan akan dibangun tempat pengisian daya yang berlokasi di halaman Hotel SM d Jl. KH. Ahmad Dahlan, Kota Yogyakarta. Saat ini sudah dilakukan riset untuk membuat stasiun pengisian itu. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak