Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono menuturkan bahwa fenomena ini pertanda memasuki peralihan musim dari hujan ke kemarau.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 18 Mei 2025 | 18:20 WIB
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
Sejumlah orang yang berjalan di tengah hujan di kawasan Sleman, Jumat (16/5/2025). [Hiskia/suarajogja]

SuaraJogja.id - Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya masih sering diguyur hujan akhir-akhir ini.

Uniknya fenomena hujan itu terjadi saat siang menuju sore, sedangkan saat pagi hingga siang justru cerah.

Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono menuturkan bahwa fenomena ini pertanda memasuki peralihan musim dari hujan ke kemarau.

"[Angin] yang tadinya dari barat ke timur. Sekarang dari timur ke barat. Kebetulan pas lagi peralihan, jadi di Jawa ini berbelok arah di tengah-tengah ini berbelok arah ke utara," kata Warjono, dikutip Minggu (18/5/2025)

Baca Juga:Ditutup Kain Hitam hingga Berujung Dibongkar, Reklame Ilegal Disikat Wali Kota Jogja

Angin yang berbelok itu mengakibatkan penumpukan awan.

Pada saat pagi awan berkurang karena sudah terjadi hujan di laut namun terbentuk lagi setelah ada perbelokan angin.

"Pas sore, siang menjelang sore itu sudah mulai tumbuh lagi [awan] di pegunungan, karena arahnya kan dari selatan ke utara cenderung dari tenggara atau dari selatan ke utara," ucapnya.

"Sehingga ketika masuk ke pegunungan Menoreh atau Merapi Itu terjadilah pembentukan awan," imbuhnya.

Kondisi ini pula yang membuat wilayah pegunungan yang kerap dilanda hujan belakangan.

Baca Juga:Titik Terang Sengketa Lempuyangan: Keraton Turun Tangan, Warga Dapat Ganti Untung

Awan akan mulai bergeser ke selatan pada siang jelang sore.

Warjono bilang fenomena cuaca ekstrem mulai dari hujan lebat disertai angin hingga petir masih akan sering berlangsung saat peralihan musim ini.

Namun kondisi tersebut biasanya tidak akan berlangsung lama.

"Paling lama dua jam sudah selesai," imbuhnya.

Fenomena ini, kata Warjono, masih akan berlangsung hingga akhir bulan nanti.

Kondisi itu menyebabkan cuaca yang cenderung kering meskipun masih akan ada hujan kecil-kecil di sejumlah titik.

Musim hujan memang seringkali membawa tantangan tersendiri bagi kesehatan.

Perubahan cuaca yang ekstrem, kelembapan tinggi, dan genangan air bisa menjadi faktor pemicu berbagai penyakit. Berikut beberapa cara untuk menghindari sakit saat musim hujan:

1. Jaga Kebersihan Diri:

* Cuci tangan secara teratur: Ini adalah langkah paling penting. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah beraktivitas di luar rumah, sebelum makan, dan setelah dari toilet. Bawa hand sanitizer berbasis alkohol sebagai alternatif jika tidak ada air dan sabun.
* Mandi setelah kehujanan: Segera mandi dan keramas dengan air hangat setelah kehujanan untuk menghilangkan kotoran dan kuman yang mungkin menempel di tubuh.
* Jaga kebersihan kuku: Kuku yang panjang dan kotor bisa menjadi sarang kuman. Potong kuku secara teratur dan bersihkan.

2. Tingkatkan Daya Tahan Tubuh:

* Konsumsi makanan bergizi: Perbanyak konsumsi buah dan sayur yang kaya vitamin dan mineral, terutama vitamin C, vitamin D, dan zinc.
* Istirahat yang cukup: Tidur minimal 7-8 jam setiap malam untuk memulihkan energi dan memperkuat sistem imun.
* Olahraga teratur: Lakukan olahraga ringan atau sedang secara teratur untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Hindari olahraga berat saat cuaca buruk.
* Konsumsi suplemen (jika perlu): Jika asupan nutrisi dari makanan kurang mencukupi, pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral setelah berkonsultasi dengan dokter.

3. Hindari Kontak dengan Sumber Penyakit:

* Hindari genangan air: Genangan air bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk dan kuman penyebab penyakit. Jika terpaksa melewati genangan air, segera cuci kaki dan sepatu setelahnya.
* Jaga kebersihan lingkungan: Bersihkan selokan, got, dan tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Tutup rapat tempat penampungan air.
* Hindari kontak dengan orang sakit: Jika ada orang di sekitar Anda yang sakit, usahakan untuk menjaga jarak dan hindari kontak langsung.
* Gunakan masker: Jika berada di tempat umum atau keramaian, gunakan masker untuk melindungi diri dari droplet yang mengandung virus atau bakteri.

4. Pakaian dan Perlengkapan yang Tepat:

* Gunakan pakaian yang hangat dan kering: Pilih pakaian yang terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat dan cepat kering. Gunakan jaket atau mantel yang tahan air saat keluar rumah.
* Gunakan payung atau jas hujan: Jangan ragu untuk menggunakan payung atau jas hujan saat hujan untuk melindungi diri dari basah kuyup.
* Ganti pakaian yang basah: Segera ganti pakaian yang basah dengan pakaian yang kering untuk menghindari kedinginan.
* Jaga kebersihan sepatu dan kaos kaki: Sepatu dan kaos kaki yang lembap bisa menjadi sarang jamur. Jemur sepatu dan ganti kaos kaki secara teratur.

5. Perhatikan Kondisi Kesehatan:

* Perhatikan gejala awal penyakit: Jika Anda merasa tidak enak badan, segera periksakan diri ke dokter. Jangan menunda-nunda pengobatan.
* Vaksinasi: Dapatkan vaksinasi yang direkomendasikan untuk mencegah penyakit menular seperti influenza dan pneumonia.
* Jaga hidrasi: Minum air putih yang cukup untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Penyakit yang Sering Muncul di Musim Hujan:

* Influenza dan Pilek: Virus penyebabnya mudah menyebar di udara lembap.
* Demam Berdarah Dengue (DBD): Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di genangan air.
* Leptospirosis: Bakteri Leptospira masuk melalui luka terbuka yang terpapar air banjir atau genangan air yang terkontaminasi urin hewan.
* Diare: Bakteri dan virus penyebab diare mudah menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi.
* Penyakit Kulit: Jamur dan bakteri mudah tumbuh di kulit yang lembap.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini