Christiano Pengarapenta Tarigan Diduga Tabrak Mahasiswa UGM Hingga Meninggal Dunia, Ini Sosoknya

Pengemudi mobil BMW yang menabraknya adalah Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan, yang juga merupakan mahasiswa UGM dari IUP Ilmu Ekonomi FEB UGM angkatan 2022.

M Nurhadi
Minggu, 25 Mei 2025 | 18:34 WIB
Christiano Pengarapenta Tarigan Diduga Tabrak Mahasiswa UGM Hingga Meninggal Dunia, Ini Sosoknya
Ilustrasi (ANTARA)

SuaraJogja.id - Insiden kecelakaan maut yang terjadi pada Sabtu dini hari, 24 Mei 2025, di Jalan Palagan, Sleman, Yogyakarta, telah menggemparkan publik dan media sosial. Peristiwa nahas ini merenggut nyawa Argo Aricko Achfandi, seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2024.

Ironisnya, pengemudi mobil BMW yang menabraknya adalah Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan, yang juga merupakan mahasiswa UGM dari IUP Ilmu Ekonomi FEB UGM angkatan 2022.

Kronologi Kejadian dan Identitas Korban-Pelaku

Menurut keterangan pihak kepolisian, korban Argo Aricko Achfandi saat itu tengah dalam perjalanan pulang dari kampus. Ia disebut sedang mempersiapkan acara pentas seni yang menjadi bagian dari kegiatan kampus. Namun, dari arah belakang, sebuah mobil BMW berpelat B-1442-NAC menabrak sepeda motor yang dikendarai Argo. Benturan keras tersebut menyebabkan Argo Aricko Achfandi meninggal dunia di tempat kejadian.

Baca Juga:Penyerangan SMK di Yogyakarta Viral: Pelajar SMKN 3 Diamankan Polisi, Apa Motifnya?

Identitas pengemudi BMW tersebut, Christiano Pengarapenta P, segera terungkap. Unggahan di media sosial X (sebelumnya Twitter) oleh akun @komunisasi pada 25 Mei 2025, yang dengan cepat menjadi viral, menyatakan, "Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan IUP Ilmu Ekonomi FEB'22 menyetir BMW menabrak anak FH UGM 24 di Palagan sampai meninggal." Cuitan ini telah dilihat lebih dari 2,1 juta pengguna Twitter dan memicu berbagai komentar dari warganet.

Christiano Pengarapenta Tarigan [Linkedin]
Christiano Pengarapenta Tarigan [Linkedin]

Namun demikian, hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak berwajib terkait penetapan tersangka maupun status hukum Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan.

Latar Belakang Pelaku dan Reaksi Publik

Pasca-kejadian, warganet dengan sigap menelusuri identitas Christiano Pengarapenta. Selain statusnya sebagai mahasiswa UGM, latar belakang keluarganya pun turut menjadi sorotan. Komentar di media sosial mengindikasikan dugaan bahwa orang tua Christiano adalah pihak yang cukup berpengaruh. Ayah Christiano Tarigan diduga bagian jajaran direksi FIF Group berinisial SB Tarigan.

Salah satu cuitan dari akun @komunisasi menyebutkan, "Sudah mampir ngecek ke akun Facebook emak dan bapaknya. Keluarganya emang kelihatan 'berpengaruh' sih, mana di FB-nya ada pamer BMW dia anje*ng." Hingga saat ini, identitas pasti orang tua Christiano Pengarapenta Tarigan belum diketahui secara pasti, namun penelusuran netizen mengindikasikan sang ayah berinisial SB Tarigan.

Baca Juga:Vasektomi Syarat Bansos Jabar: Ekonom UGM Kecam Rencana Kontroversial Dedi Mulyadi

Jejak aktivitas akademis dan organisasi Christiano Pengarapenta juga tersebar luas di media sosial setelah kasus ini mencuat. Dari informasi yang beredar, ia diketahui pernah magang di FIF Group sebagai Micro-Finance, aktif di PMK FEB UGM (Christian Student Association), HIMIESPA FEB UGM sebagai Staff of External Department, serta terlibat dalam program Capital Market Licensing di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Informasi ini, yang sejatinya menunjukkan rekam jejak yang baik, justru menjadi sasaran kritik tajam dari warganet yang merasa prihatin dan marah. Beberapa komentar mempertanyakan integritasnya dengan melihat kasus yang terjadi.

Hingga berita ini diturunkan, Christiano Pengarapenta kabarnya telah diamankan oleh pihak kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut. Sementara itu, akun Instagram Christiano dengan nama pengguna @christianotrgn diketahui dalam kondisi pribadi (private) dan belum ada respons resmi dari pihak yang bersangkutan terkait permintaan keterangan dari media.

Tragedi ini menjadi pengingat pahit akan pentingnya keselamatan berlalu lintas dan tanggung jawab di jalan raya, terutama bagi pengendara kendaraan bermotor. Kasus ini juga menyoroti bagaimana informasi pribadi dan jejak digital dapat dengan cepat diakses dan menjadi bagian dari percakapan publik di era media sosial, terutama ketika sebuah insiden besar terjadi. Pihak kepolisian diharapkan dapat mengusut tuntas kasus ini secara transparan untuk memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini