SuaraJogja.id - Pemda DIY meminta Pemkot Yogyakarta bersinergi menanggulangi masalah sampah yang semakin memprihatinkan di kawasan sungai.
Salah satunya dengan menormalisasi tiga sungai di Yogyakarta.
Tiga sungai utama yang menjadi prioritas dalam program ini adalah Kali Code, Kali Winongo, dan Kali Gajah Wong.
Tiga aliran besar sungai ini melintasi jantung Kota Yogyakarta dan selama ini menjadi langganan pencemaran serta sedimentasi akibat penumpukan sampah rumah tangga maupun limbah liar.
Baca Juga:Jogja Darurat Sampah: Penertiban Swasta Berujung Tumpukan Menggunung, WTE Jadi Harapan Terakhir?
"Rencana Kota Yogyakarta adalah menjadi kota dengan kali bersih. Tapi bersih atau tidaknya kali di kota ini juga bergantung pada aliran dari wilayah lain, seperti Sleman dan nanti bermuara di Bantul. Jadi kami di provinsi akan membantu kota untuk berkoordinasi dengan kabupaten lain," papar Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Yogyakarta, Kamis (7/8/2025).
Menurut Sultan, normalisasi sungai sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi persoalan lingkungan ini.
Sebab, permasalahan sampah di sungai bukan hanya soal kebersihan air, tetapi juga kondisi lingkungan di sekitarnya.
Oleh karena itu, normalisasi tidak cukup hanya membersihkan dasar sungai.
Namun juga harus melibatkan masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran kali.
Baca Juga:Rahasia Jogja Kurangi Sampah Hingga 70 Persen: Insentif Penggerobak jadi Kunci
"Kanan kiri kali tentu ada penghuninya. Maka penting untuk melibatkan mereka dalam menjaga kebersihan dan memanfaatkan lingkungan kali, misalnya untuk tempat rekreasi atau kegiatan ekonomi lain," ungkapnya.
Selain aspek teknis pembersihan, lanjut Sultan, Pemda juga mulai menggagas pendekatan jangka panjang agar sungai-sungai tersebut bisa kembali menjadi bagian dari kehidupan kota yang sehat dan produktif.
Tak hanya sebagai saluran air, kawasan sungai bisa dikembangkan menjadi ruang publik, jalur hijau, atau bahkan destinasi wisata lokal yang menumbuhkan ekonomi masyarakat sekitar.
Namun proses ini tidak bisa berlangsung instan. Diperlukan dialog lintas sektoral, konsensus teknis, serta keterlibatan warga dalam menjaga hasil dari normalisasi.
"Apapun keputusan pengembangan kawasan sekitar kali, saya berharap itu tetap mempertimbangkan lingkungan. Rencana ini tentu masih perlu dirembug bersama tim teknis dan provinsi, agar visinya bisa disatukan dan programnya bisa terealisasi dengan baik," ungkapnya.
Sementara Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengungkapkan Pemkot telah membentuk unit kerja khusus untuk fokus pada pengelolaan sampah dan normalisasi sungai.