Ribuan Anak Perempuan Yogyakarta Jadi Sasaran Imunisasi HPV Gratis, Ini Cara Mendapatkannya

Lana menuturkan untuk data sasaran anak di luar sekolah, Dinkes Kota Jogja akan berkoordinasi dengan berbagai organisasi kemasyarakatan dan lembaga seperti PKK.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 10 Agustus 2025 | 14:58 WIB
Ribuan Anak Perempuan Yogyakarta Jadi Sasaran Imunisasi HPV Gratis, Ini Cara Mendapatkannya
Ilustrasi imunisasi anak yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. (dok.Istimewa)

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mulai memperluas sasaran program imunisasi human papillomavirus (HPV).

Jika sebelumnya pemberian imunisasi HPV itu hanya menyasar anak perempuan di sekolah saja kini dilakukan sampai di luar lingkungan sekolah.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit serta Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Lana Unawanah mengatakan vaksinasi secara gratis ini penting untuk mencegah kanker leher rahim.

Lana menuturkan bahwa imunisasi HPV sudah dilaksanakan sejak tahun 2019 lalu di wilayah DIY hingga sekarang.

Baca Juga:Beda Versi Polisi dan RT Soal Laporan Judol Rugikan Bandar: Tak Ada Warga yang Curiga!

Cakupan sasaran HPV di sekolah sudah 95 persen.

"Sasaran HPV di luar sekolah baru tahun ini di DIY karena cakupan sasaran HPV di sekolah sudah bagus," ucap Lana, dikutip, Minggu (10/8/2025).

Sehingga kebijakan dari pemerintah pusat, cakupan vaksinasi itu diperluas pada anak-anak perempuan di luar sekolah.

"Artinya anak-anak yang tidak bersekolah tetap mendapat perlindungan yang sama," imbuhnya.

Disampaikan Lana, imunisasi HPV diberikan kepada anak perempuan kelas 5 di sekolah dan anak perempuan usia setara kelas 5 di luar lingkungan sekolah.

Baca Juga:Dibalik Triplek Kusam: Begini Wujud Markas Judi Online yang Dibongkar Polda DIY

Termasuk anak perempuan usia 11 tahun sampai 15 tahun yang belum pernah mendapatkan vaksin HPV di sekolah dan luar sekolah juga menjadi sasaran imunisasi.

Sasaran dalam hal ini yakni anak-anak perempuan setara kelas 5 di luar sekolah itu antara lain seperti mengikuti homeschooling, tinggal di panti sosial, panti asuhan dan anak difabel perempuan yang kadang tidak bersekolah.

Ribuan Sasaran Anak

Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat data sasaran imunisasi HPV di Kota Yogyakarta tahun 2025 sebanyak 4.199 anak kelas 5,6 dan 9 di sekolah.

Sedangkan sasaran di luar lingkungan sekolah ada sekitar 350 anak perempuan.

Lana menuturkan untuk data sasaran anak di luar sekolah, Dinkes Kota Jogja akan berkoordinasi dengan berbagai organisasi kemasyarakatan dan lembaga seperti PKK.

Sedangkan sasaran di sekolah data didapatkan dari Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora).

"Anak perempuan yang bersekolah di wilayah kota tapi bukan penduduk Kota Yogya tetap mendapatkan imunisasi HPV," ucap Lana.

Dia menjelaskan pada tahun sebelumnya imunisasi HPV diberkan sebanyak 2 dosis untuk kelas 5 dan 6.

Pada tahun 2025 imunisasi HPV diberikan 1 dosis tapi memiliki tingkat perlindungan yang sama efektifnya.

Imunisasi HPV ini penting untuk mencegah kanker leher rahim, yang mana kanker kedua terbanyak yang menyerang perempuan setelah kanker payudara.

"Imunisasi HPV ini merupakan salah satu upaya mencegah kanker leher rahim. Kami harap masyarakat memanfaatkan program imunisasi HPV gratis yang disediakan pemerintah untuk anak perempuan," tandasnya.

"Kami berharap orang tua tidak ragu atau takut karena vaksin ini aman dan merupakan hak anak mendapat imunisasi yang dijamin Undang-Undang terkait anak," tambahnya.

Dilaksanakan Sesuai Kesepakatan

Lana bilang imunisasi HPV di sekolah masuk dalam program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang dimulai pada bulan Agustus.

Sedangkan imunisasi HPV bagi anak-anak perempuan di luar sekolah juga dilaksanakan mulai Agustus dengan jadwal kesepakatan dari masyarakat di wilayah.

"Pelaksanaan imunisasi HPV untuk anak-anak di luar sekolah tetap dilakukan oleh petugas puskesmas sesuai dengan kesepakatan wilayah masing-masing," ucapnya.

Bisa dilakukan di puskesmas, balai RW, atau kelurahan. Ada yang sudah mulai jalan. Tergantung dari puskesmas dan jadwal di wilayah," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak