4 Ledakan Gagal Hancurkan Mortir di Sleman, Warga Diimbau Mengungsi untuk Peledakan Lanjutan

Selain itu polisi turut menutup sejumlah akses jalan menuju sekitar lokasi.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 11 Agustus 2025 | 21:39 WIB
4 Ledakan Gagal Hancurkan Mortir di Sleman, Warga Diimbau Mengungsi untuk Peledakan Lanjutan
Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setianto Erning Wibowo. [Hiskia/Suarajogja]

SuaraJogja.id - Upaya disposal mortir raksasa seberat 400 kilogram di kawasan Cangkringan, Sleman, pada Senin (11/8/2025) sore, belum berhasil.

Demi keamanan, tim penjinak bom (Jibom) Gegana Brimob Polda DIY memberikan opsi puluhan warga untuk mengungsi atau mengevakuasi diri.

Selain itu polisi turut menutup sejumlah akses jalan menuju sekitar lokasi.

Adapaun lokasi disposal berada di Dusun Besalen, Glagaharjo, Cangkringan, tepatnya di area bukit dengan kedalaman sekitar 30 meter.

Baca Juga:4 Kali Diledakkan, Mortir Ratusan Kilo di Sleman Masih Utuh! Apa yang Terjadi?

Ia memastikan lokasi tersebut memang cukup jauh dari permukiman warga.

Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setianto Erning Wibowo, menuturkan bahwa opsi evakuasi dilakukan untuk memastikan area dalam radius ratusan meter dari titik disposal benar-benar aman.

"Sementara tadi penyampaian dari jibom, warga yang sekitar radius 100-200 meter itu masih aman dan di situ police line, tidak ada yang masuk ke sana dan kita jaga. Untuk di lokasi sekitar penempatan itu," kata Edy, ditemui wartawan, Senin (11/8/2025).

Berdasarkan data yang ada, kata Edy, ada sejumlah warga berasal dari dua kelurahan di sekitar lokasi disposal yang diimbau untuk dievakuasi.

Walauapun imbauan itu tidak bersifat wajib.

Baca Juga:Ngeri, Mortir Diduga Aktif Ditemukan di Sleman, Dievakuasi ke Lokasi Aman

"Kalau yang di warga sini Glagaharjo ini ada 7 rumah, 7 KK, kemudian yang di Wukirsari 14 KK," ucapnya.

Edu melanjutkan warga tetap diperbolehkan kembali ke rumah pada malam ini jika merasa yakin situasinya aman.

Namun ia menegaskan area sekitar lokasi mortir tetap steril hingga disposal selesai.

"Kalau tadi penyampaian dari jibom itu nggak masalah, bisa kembali. Namun kalau merasa masih ragu-ragu, dari pemerintah [kalurahan] menyiapkan tempat," kata dia.

Disampaikan Edy, opsi evakuasi akan dilakukan ke kantor Kelurahan Glagaharjo dengan opsi menginap di barak atau aula kalurahan bagi yang merasa belum aman untuk kembali.

"Tadi kita evakuasi di sini kantor kelurahan, rencana tadi kita sampaikan kalau itu boleh kembali ke rumah, tapi kalau memang merasa ragu-ragu, dari kalurahan sudah menyiapkan tempat," ucapnya.

"Dua kelurahan, yang satu di barak [pengungsian], yang satu di aula ini, kelurahan. Dan dinas sosial sudah menyiapkan dapur umum nanti," imbuhnya.

Untuk mengantisipasi risiko, kepolisian akan menerapkan rekayasa lalu lintas dan menutup akses masuk ke sejumlah titik pada saat disposal lanjutan besok pagi.

"Seperti tadi kita tutup beberapa tempat, kemudian termasuk di warga sekitar juga kita evakuasi dulu semuanya, yakin itu udah kosong, baru kita lakukan disposal," tandasnya.

Adapun proses disposal lanjutan dijadwalkan berlangsung besok pukul 08.00 WIB.

Kendati demikian area mortir itu kini masih dilakukan pengamanan ketat dari aparat.

Untuk esok hari, kata Edy, rencananya kekuatan peledakan akan ditambah.

"Ya besok kekuatannya [ledakan] ditambah lagi," imbuhnya.

Diketahui upaya disposal mortir gagal dilakukan meski sudah melakukan empat kali ledakan.

Mortir seberat nyaris setengah ton itu masih belum berhasil dihancurkan.

Temuan Awal

Sebelumnya diberitakan sebuah benda diduga mortir ditemukan di Umbulmartani, Ngemplak, Sleman.

Benda tersebut ditemukan warga saat mencangkul tanah di halaman rumah.

Hal ini dibenarkan oleh Kasi Humas Polresta Sleman, AKP Salamun.

Penemuan benda diduga mortir itu diketahui pada Minggu (10/8/2025) sekira pukul 16.50 WIB.

"Penemuan benda diduga peluru mortil pada hari Minggu (10/8/2025) pukul 16.50 WIB di halaman rumah milik Muhammad Mahmud Abdul Karim," kata Salamun saat dikonfirmasi, Senin (11/8/2025).

Disampaikan Salamun, benda diduga mortir itu ditemukan warga pada saat menggali tanah dengan alat cangkul. Saat menggali cangkul warga membentur benda keras sehingga menimbulkan suara benturan.

"Kemudian terlihat sebuah benda menyerupai sebuah peluru mortir," ucapnya.

Mendapati hal itu, selanjutnya wargamenghubungi pihak Kepolisian Polsek Ngemplak untuk penindakan lebih lanjut.

Jajaran kepolisian yang datang tak lama setelah mendapat laporan langsung mengamankan TKP dengan pemasangan police line.

Kemudian melakukan menggali keterangan dari para saksi dan berkoordinasi dengan perangkat desa setempat serta Jibom Gegana Polda DIY.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak