SuaraJogja.id - Partisipasi perusahaan di Sleman dalam program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) terus menunjukkan tren peningkatan.
Tahun ini dana partisipasi dari 49 perusahaan yang ada di Bumi Sembada mencapai Rp4,89 miliar.
Ketua Forum TJSP Sleman, Edy Nugroho, mengatakan jumlah perusahaan dan nilai bantuan yang disalurkan ke masyarakat tahun ini kembali meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Tahun ini kita ada 49 perusahaan yang berpartisipasi kemudian pengumpulan dana sejumlah Rp4,89 miliar. Kalau dilihat tren dari tahun-tahun sebelumnya ini meningkat," kata Edy kepada wartawan di Pendopo Parasamya Sekretariat Daerah Pemkab Sleman, Selasa (12/8/2025).
Baca Juga:Kangen Merapi? Jangan Nekat! Ini Alternatif Tracking Aman dengan Panorama Memukau
Disampaikan Edy, gebyar TJSP sudah empat kali dilaksanakan mulai tahun 2022.
Peningkatan ini terjadi setiap tahun baik dari sisi jumlah perusahaan maupun nilai bantuan yang disalurkan
Berdasarkan catatan, pada tahun 2022 baru ada 21 perusahaan dengan nilai Rp600 juta.
Angka itu meningkat di tahun 2023 dengan 27 perusahaan dengan nilai lebih dari Rp2 miliar.
"Tahun 2024 ada 37 perusahaan yang berpartisipasi dengan bantuan Rp4 miliar," ucapnya.
Baca Juga:Humanis, Ini Strategi Yayasan Literasi Desa Tumbuh, LPA Klaten, dan UNICEF Perangi Terorisme
Disampaikan Edy, ada berbagai bantuan yang digelontorkan puluhan perusahaan itu.
Mulai dari program sosial, ekonomi, dan lingkungan di Sleman.
"Jenis bantuan bervariasi dan jumlah meningkat. Ada bantuan sembako, peralatan dan modal usaha bagi difabel dan UMKM, bantuan sertifikasi halal, beasiswa SD-universitas, bantuan infrastruktur, pengadaan sarpras dan peralatan untuk penanganan sampah, stunting dan bibit pohon," ungkapnya.
Edy bilang tidak semua perusahaan yang tergabung dalam forum otomatis berpartisipasi dalam gelaran Gebyar TJSP kali ini.
Berdasarkan catatan, kini sudah ada 130 perusahaan hang tergabung dalam forum TJSP.
Namun saat ini baru 49 perusahaan saja yang bergabung dalam Gebyar TJSP 2025. Kondisi perusahaan disebut menjadi salah satu faktor perusahaan belum bergabung.
"Ada alasan tertentu misalnya kondisi perusahaan," imbuhnya.
Kendati demikian, bukan berarti perusahaan-perusahaan itu tidak melakukan kegiatan TJSP.
"Nanti banyak yang akan melaporkan walaupun tidak ikut gebyar tapi ada kegiatan TJSP dan akan dilaporkan di akhir tahun dari 130 itu, ini adalah bagian saja dari kegiatan-kegiatan TJSP perusahaan," paparnya.
Ia menambahkan, seluruh perusahaan yang beroperasi di Sleman memiliki kesempatan untuk bergabung dalam forum ini.
Pihaknya bahakan rutin melakukan sosialisasi dan memberikan penghargaan di akhir tahun kepada perusahaan yang melaporkan kegiatan TJSP mereka.
Untuk tahun ini, total penerima bantuan cukup beragam.
Ia menyebut bantuan TJSP mencakup bidang sosial, ekonomi, infrastruktur, dan lingkungan hidup, dengan alokasi terbesar masih di sektor sosial, pendidikan, dan kesehatan.
Warga miskin berdasarkan data dari Dinas Sosial yang kemudian bakal mendapatkan berbagai bantuan TJSP kali ini.
Sementara itu Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mendorong perusahaan-perusahaan yang belum tergabung dalam forum TJSP bisa segera bergabung dan berkontribusi.
Apalagi persoalan kemiskinan hingga stunting masih harus ditangani secara bersama.
"Harapan kami perusahaan-perusahaan yang belum tergabung dalam forum TJSP ini, Pemkab Sleman mengajak untuk bisa ikut serta agar nanti bisa bersama-sama sinergi, meringankan program pemerintah," ucap Danang.